KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain mendapatkan pendapatan dari farebox atau penjualan tiket, PT MRT Jakarta juga mendulang pendapatan dari non-farebox atau recurring income di luar pendapatan tiket. Pendapatan tersebut sampai dengan saat ini kontribusinya justru lebih besar ketimbang pendapatan tiket. William Sabandar, Direktur Utama MRT Jakarta menyebut bahwa pendapatan recurring income tersebut didapatkan dari pendapatan iklan, naming right, ritel dan telekomunikasi. Tahun ini, targetnya pendapatan non-farebox bisa mencapai Rp 100 miliar. "Kira-kira (realisasinya) tahun ini akan di atas itu. Tahun depan kami lihat lagi, tetapi tahun ini kami yakin terpenuhi dan bahkan bisa melewati target," ujarnya di Jakarta, Rabu (28/8)
Separuh pemasukan MRT Jakarta ditopang dari penghasilan di luar pendapatan tiket
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain mendapatkan pendapatan dari farebox atau penjualan tiket, PT MRT Jakarta juga mendulang pendapatan dari non-farebox atau recurring income di luar pendapatan tiket. Pendapatan tersebut sampai dengan saat ini kontribusinya justru lebih besar ketimbang pendapatan tiket. William Sabandar, Direktur Utama MRT Jakarta menyebut bahwa pendapatan recurring income tersebut didapatkan dari pendapatan iklan, naming right, ritel dan telekomunikasi. Tahun ini, targetnya pendapatan non-farebox bisa mencapai Rp 100 miliar. "Kira-kira (realisasinya) tahun ini akan di atas itu. Tahun depan kami lihat lagi, tetapi tahun ini kami yakin terpenuhi dan bahkan bisa melewati target," ujarnya di Jakarta, Rabu (28/8)