KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahkota Group Tbk (MGRO) berharap tren permintaan global yang sedang menurun hanya berlangsung sementara. Hal ini seiring dengan mulai normalnya ekonomi China pasca pandemi Covid-19 serta kemungkinan pasokan ketat atas minyak nabati lainnya. Dengan demikian perseroan tetap optimis membidik kontribusi penjualan pasar ekspor bisa capai 50% di sepanjang tahun 2023. Sekretaris Perusahaan Mahkota Group, Elvi mengemukakan cuaca ekstrem dan konflik perang di beberapa negara penghasil minyak nabati (kedelai, bunga matahari dan sebagainya) akan berpengaruh signifikan pada volume produksi. Sehingga pasar akan mencari komoditas subsitusi yang lebih murah seperti crude palm oil (CPO). “Adapun harga jual CPO global yang meningkat disertai dengan pengaturan distribusi pasar lokal dan ekspor tentunya dapat meningkatkan pendapatan semua stakeholder yang berhubungan dengan bisnis pengolahan kelapa sawit,” ungkap Elvi saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (9/2).
Separuh Penjualan Mahkota Group (MGRO) Ditargetkan Berasal dari Pasar Ekspor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahkota Group Tbk (MGRO) berharap tren permintaan global yang sedang menurun hanya berlangsung sementara. Hal ini seiring dengan mulai normalnya ekonomi China pasca pandemi Covid-19 serta kemungkinan pasokan ketat atas minyak nabati lainnya. Dengan demikian perseroan tetap optimis membidik kontribusi penjualan pasar ekspor bisa capai 50% di sepanjang tahun 2023. Sekretaris Perusahaan Mahkota Group, Elvi mengemukakan cuaca ekstrem dan konflik perang di beberapa negara penghasil minyak nabati (kedelai, bunga matahari dan sebagainya) akan berpengaruh signifikan pada volume produksi. Sehingga pasar akan mencari komoditas subsitusi yang lebih murah seperti crude palm oil (CPO). “Adapun harga jual CPO global yang meningkat disertai dengan pengaturan distribusi pasar lokal dan ekspor tentunya dapat meningkatkan pendapatan semua stakeholder yang berhubungan dengan bisnis pengolahan kelapa sawit,” ungkap Elvi saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (9/2).