Sepatu Bata (BATA) Incar Pertumbuhan Penjualan 30% Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sepatu Bata Tbk (BATA) optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja di sepanjang tahun ini. Optimisme itu didorong oleh sejumlah katalis positif yang dirasakan oleh perseroan sejak tahun lalu. 

Country Manager Sepatu Bata Ajay Ramachandran menyatakan bahwa BATA sudah mulai merasakan pemulihan dari pandemi Covid-19 sejak April tahun 2022. Kondisi tersebut ditandai dengan kembalinya mobilitas dan juga pulihnya tingkat konsumsi masyarakat dibandingkan dua tahun sebelumnya. 

"Kami lihat kondisi bisnis yang baik sepanjang tahun 2022, ditandai dengan orang-orang yang mulai bepergian, merayakan festival, dan kembali berbelanja seperti di masa pra-Covid-19," ungkap Ajay, ketika dihubungi Kontan.co.id pada Senin (20/3).


Baca Juga: Sepatu Bata (BATA) Incar Pertumbuhan Penjualan 40% Selama Ramadan Tahun Ini

Meskipun dihadapi oleh potensi resesi Global yang menjadi tantangan di tahun ini, Bata tetap optimistis tahun 2023 bakal menjadi tahun yang hebat bagi perseroan. Ajay yakin, tingkat konsumsi penduduk Indonesia maupun Asia akan tetap tangguh dan mampu menghadapi kondisi global tersebut. 

Pada tahun 2023, Sepatu Bata mengincar kenaikan penjualan hingga 30% dibandingkan realisasi penjualan pada tahun lalu. Seiring dengan pertumbuhan tersebut, diharapkan dari sisi profit dapat bertumbuh satu digit persentasenya. 

"Kami perlu tumbuh sebesar 30% dibandingkan tahun 2022 dan mencapai level yang lebih tinggi dari tahun 2019," sebut dia.

Untuk mencapai target bisnis yang dibidik tahun ini, BATA pun menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya terkait ekspansi penambahan gerai dan juga renovasi gerai eksisting

Namun sayang, pihaknya tak memerinci lebih lanjut berapa jumlah gerai baru yang akan dibuka tahun ini maupun dana investasi yang disiapkan untuk merealisasikan rencana ekspansi tersebut. 

Di samping itu, BATA juga akan melakukan peningkatan kualitas pada mesin produksi serta pengembangan dari sisi teknologi untuk meningkatkan pengalaman omni-channel yang semakin lengkap kepada para pelanggan.  

 
BATA Chart by TradingView

"Pendanaan akan berasal dari kas internal dan pinjaman jangka pendek dari bank, jika diperlukan," sebut dia. 

BATA belum merilis secara resmi laporan keuangan tahun buku 2022. Namun per kuartal III-2022 BATA tercatat membukukan penjualan neto sebesar Rp 490,57 miliar. Angka ini meningkat 60,10% dari sebelumnya Rp 306,41 miliar pada kuartal III-2021. 

Dari sisi bottom line, perseroan berhasil memangkas kerugian hingga 73,91% menjadi Rp 20,33 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 77,98 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .