Reebok menawarkan sepatu gratis kepada orang-orang yang membuang dan membakar sepatu New Balance, sebagai bentuk protes terhadap New Balance yang mendukung Donald Trump. Para pemakai sepatu olahraga merek New Balance memulai aksi membuang atau membakar sepatu mereka setelah produsen sepatu yang berbasis di Boston, Massachusetts itu menyatakan dukungannya terhadap presiden terpilih AS, Donald Trump. VP New Balance Matt LeBretton, menyatakan, ”Pemerintahan Obama menutup telinga terhadap kita dan terus terang, dengan presiden terpilih Trump kita merasa hal-hal akan bergerak ke arah yang benar."
Situs sayap kanan ekstrem, The Saily Stormer, kemudian mengklaim sepatu New Balance sebagai “sepatu resmi warga kulit putih”. Warga penentang Trump pun bereaksi keras. Mereka memposting video tentang konsumen yang membakar atau membuang sepatu New Balance mereka, bahkan ada yang mencoba membuangnya ke toilet. Kini, sang rival, Reebok menanggapi pemilik sepatu New Balance yang marah itu dengan menawari mereka sepatu baru gratis. Reebok mengirimlan pesan twitter kepada seorang pelanggan yang gagal ‘menenggelamkan” sepatu New Balance-nya dalam lobang toilet. Dalam cuitannya, Rebook menulis, "Since it looks like your toilet may be clogged, shoot us a DM & we'll send you some kicks to walk to the closest bathroom." (Tampaknya toilet mu mampet, kirimkan DM dan kami akan mengirimkan sepatu untuk berjalan ke toilet terdekat”) Reebok juga menghubungi pelanggan New Balance lainnya yang membuang sepatunya ke tempat sampah. Reebok - yang sejatinya didirikan di Bolton, Lancashire, namun kemudian dibeli oleh pesaingnya, Adidas – menulis: “"Hey Jared, looks like you're down a pair of kicks! Shoot us a DM, we've got you covered." (Hai Jared, tampaknya kamu membuang sepatang sepatu! Kirimkan DM, kami akan menggantinya”). Baca juga :
Pendukung Trump serukan boikot Pepsi Terkait aksi penolakan konsumen, New Balance mencoba mengambil jarak dari dukungan supremasi kulit putih. Perusahaan ini merilis sebuah pernyataan yang mengatakan mereka "tidak mentolerir fanatisme dan kebencian dalam bentuk apapun." Mereka menambahkan, “Mulai dari orang-orang yang membuat sepatu kami hingga masyarakat yang memakainya, kami percaya semuanya bertindak dengan integritas dan kami menyambut semua lapisan masyarakat.” Presiden terpilih Donald Trump (70 tahun), yang menghentak dunia setelah mengalahkan Hillary Clinton dalam perebutan kursi di Gedung Putih. Terkenal rasis, seksis dan xenophopia dalam kampanyenya, kemanangan Trump memicu protes. Trump akan menggantikan Presiden Obama awal tahun depan.
Editor: Mesti Sinaga