TOKYO. Bursa Asia kembali mencatatkan kenaikan untuk pekan kedua. Bahkan, pada akhir pekan kemarin (23/5), indeks acuan di kawasan regional ditutup di level tertinggi sejak Januari. Berdasarkan data Bloomberg, pekan ini, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,9% menjadi 140,92. Jika dikalkulasikan, bursa Asia mendaki 2,2% dalam dua pekan terakhir. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Beberapa di antaranya: China Gas Holdings Ltd yang naik 9,1% di Hong Kong, Honda Motor Co yang naik 4,3% di Tokyo, dan Sesa Sterlite Ltd yang menanjak ke level tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Adapun sentimen yang mempengaruhi pasar Asia antara lain data manufaktur AS dan China yang naik melampaui prediksi analis. Selain itu, pelemahan yen mengerek pasar saham Jepang. "Sentimen pasar stabil, namun kita membutuhkan lebih banyak indikator makro bahwa perekonomian global masih kuat. Indeks manufaktur China menjadi sinyal yang cukup baik. Namun, kita masih harus melihat apakah tingkat pertumbuhan akan tetap stabil. Investor percaya bahwa akan ada kebijakan baru dari bank sentral untuk menyokong pasar," papar Linus Yip, strategist First Shanghai Securities Ltd di Hong Kong. Sementara itu, indeks Topix Jepang mendaki 1,8% pekan ini. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,2%, indeks Straits Times Singapura naik 0,5%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,3%, dan indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,7%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sepekan, bursa Asia melompat hampir 1%
TOKYO. Bursa Asia kembali mencatatkan kenaikan untuk pekan kedua. Bahkan, pada akhir pekan kemarin (23/5), indeks acuan di kawasan regional ditutup di level tertinggi sejak Januari. Berdasarkan data Bloomberg, pekan ini, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,9% menjadi 140,92. Jika dikalkulasikan, bursa Asia mendaki 2,2% dalam dua pekan terakhir. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Asia. Beberapa di antaranya: China Gas Holdings Ltd yang naik 9,1% di Hong Kong, Honda Motor Co yang naik 4,3% di Tokyo, dan Sesa Sterlite Ltd yang menanjak ke level tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Adapun sentimen yang mempengaruhi pasar Asia antara lain data manufaktur AS dan China yang naik melampaui prediksi analis. Selain itu, pelemahan yen mengerek pasar saham Jepang. "Sentimen pasar stabil, namun kita membutuhkan lebih banyak indikator makro bahwa perekonomian global masih kuat. Indeks manufaktur China menjadi sinyal yang cukup baik. Namun, kita masih harus melihat apakah tingkat pertumbuhan akan tetap stabil. Investor percaya bahwa akan ada kebijakan baru dari bank sentral untuk menyokong pasar," papar Linus Yip, strategist First Shanghai Securities Ltd di Hong Kong. Sementara itu, indeks Topix Jepang mendaki 1,8% pekan ini. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,2%, indeks Straits Times Singapura naik 0,5%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,3%, dan indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,7%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News