LONDON. Pasar saham Eropa berhasil rebound dalam sepekan terakhir. Indeks acuan saham Benua Biru bahkan mencatatkan kenaikan mingguan terbesar sejak 3 Februari.Indeks Stoxx Europe 600 melompat 2,9% menuju level 241,93 dalam sepekan ini. Meski begitu, indeks masih terpapas 11% dari level tertinggi yang tercapai pada 16 Maret lalu.Adapun, beberapa indeks utama di Eropa, seperti FTSE 100 (Inggris) berhasil melaju 3,3%. Kemudian, indeks DAX Jerman naik 1,3%, IBEX Spanyol reli 8%, dan indeks CAC Perancis maju 3,4%.Pasar terlihat lebih optimis dalam seminggu ini, setelah China memangkas suku bunga acuan. Apalagi, bank seNtral Eropa (ECB) menyatakan siap untuk menambah stimulus jika ekonomi memburuk.Trung-Tin Nguyen, manajer hedge fund di TTN AG menilai, yang terjadi dalam sepekan ini adalah rebound teknikal, yang didukung optimisme akan stimulus di AS dan Eropa. "Pemulihan masih bisa berlanjut selama beberapa saat, tetapi masih ada banyak isu mengganggu pasar terkait pemulihan di Yunanidan masalah Spanyol," ujarnya di Zurich.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sepekan, bursa Eropa berhasil rebound 2,9%
LONDON. Pasar saham Eropa berhasil rebound dalam sepekan terakhir. Indeks acuan saham Benua Biru bahkan mencatatkan kenaikan mingguan terbesar sejak 3 Februari.Indeks Stoxx Europe 600 melompat 2,9% menuju level 241,93 dalam sepekan ini. Meski begitu, indeks masih terpapas 11% dari level tertinggi yang tercapai pada 16 Maret lalu.Adapun, beberapa indeks utama di Eropa, seperti FTSE 100 (Inggris) berhasil melaju 3,3%. Kemudian, indeks DAX Jerman naik 1,3%, IBEX Spanyol reli 8%, dan indeks CAC Perancis maju 3,4%.Pasar terlihat lebih optimis dalam seminggu ini, setelah China memangkas suku bunga acuan. Apalagi, bank seNtral Eropa (ECB) menyatakan siap untuk menambah stimulus jika ekonomi memburuk.Trung-Tin Nguyen, manajer hedge fund di TTN AG menilai, yang terjadi dalam sepekan ini adalah rebound teknikal, yang didukung optimisme akan stimulus di AS dan Eropa. "Pemulihan masih bisa berlanjut selama beberapa saat, tetapi masih ada banyak isu mengganggu pasar terkait pemulihan di Yunanidan masalah Spanyol," ujarnya di Zurich.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News