KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah lebih dari sepekan, penawaran sukuk ritel (sukri) seri SR018 dilangsungkan. Dari kedua seri yang ditawarkan, penjualannya telah mencapai sekitar Rp 6,64 triliun. Berdasarkan laman Investree per Minggu (12/3) pukul 12.30 WIB, SR018 tenor 3 tahun (SR018-T3) telah terjual sekitar Rp 5,14 triliun atau tercapai sekitar 34,26% dari target Rp 15 triliun. Sedangkan, SR018 tenor 5 tahun (SR018-T5) telah terjual sekitar Rp 1,50 triliun atau sekitar 30% dari target Rp 5 triliun. Penawaran SR018 dibuka pada 3 Maret 2023 sampai penutupan di tanggal 29 Maret 2023. Dengan demikian, masa penawaran SR018 menyisakan 17 hari lagi.
Baca Juga: Yuk Segera Investasi SR018, Ini Masa Penawaran, Imbal Hasil & Simulasi Keuntungan EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn berharap bahwa investor dapat lebih mudah membeli produk SR018 seperti instrumen Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebelumnya yang diterbitkan. Sebagai Mitra Distribusi (Midis), Bank Central Asia (BCA) menyambut baik penerbitan SR018 yang akan berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Secara historis, investor telah menunjukkan minat yang besar terhadap produk SBSN,” kata Hera kepada Kontan.co.id, Jumat (10/3). Hera mengungkapkan, pemesanan SR018 melalui BCA telah mencapai lebih dari Rp 1 triliun sampai dengan hari Jumat (10/3). Investor lebih dominan memilih SR018 tenor 3 tahun atau sekitar 70% dari total pemesanan. Menurut Hera, opsi tenor yang variatif ini mengakomodasi kebutuhan nasabah dengan jangka pendek dan menengah, sehingga menjadi salah satu daya tarik SR018. SR018 juga merupakan instrumen SBSN, sehingga cara dan metode investasinya berprinsip syariah. Selain itu, SR018 dapat digunakan sebagai Agunan dalam mengajukan kredit berbagai kebutuhan di BCA. General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia turut melihat SR018 memiliki daya tarik di mata investor. Besaran kupon untuk SR018 tenor 3 tahun dan tenor 5 tahun, masing-masing sebesar 6,25% dan 6,4% per tahun. SR018 terbit dengan nilai kupon yang sudah cenderung tinggi dibandingkan SBN Ritel yang terbit satu tahun belakangan, sedangkan bunga Deposito di perbankan terindikasi belum naik sesignifikan kenaikan kupon SBN Ritel tersebut. “Hal ini menjadi salah satu daya tarik SR018,” imbuh Henny saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (10/3).
Henny berujar, pemesanan SR018 melalui BNI hingga tanggal 9 Maret tercatat sebesar Rp 300 miliar. Angka pemesanan ini mencapai 30% dari target pemesanan BNI. Dari total pemesanan di BNI, SR018 tenor 3 tahun masih menjadi pilihan mayoritas. “Ini mengindikasikan agar sesuai dengan rencana keuangan investor untuk jangka yang tidak terlalu panjang,” ujar Henny. Adapun SR018-T3 akan jatuh tempo pada 10 Maret 2026. Sementara SR018-T5 tanggal jatuh temponya pada 10 Maret 2028. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati