Sepekan, IHSG masih toreh hasil positif



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup negatif 0,22% menjadi 5.390 pada perdagangan (10/3). Dalam sepekan pergerakan IHSG juga hanya naik tipis 0,02% dari perdagangan Jumat (3/3) pekan lalu di level 5.389.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan pada pekan ini pergerakan IHSG lebih dibebani oleh faktor eksternal dari global, padahal kondisi ekonomi dalam negeri masih cukup baik. Paling pertama adalah penantian rilisnya data US Non-Farm Payroll turut menekan IHSG.

“Sebab perilisan tersebut bisa menjadi acuan naiknya Fed Fund Rate 25 basis poin Maret ini,” katanya kepada KONTAN, Jumat (10/3).


Faktor berikutnya adalah pelemahan harga minyak dunia juga turut menekan bursa dari beberapa hari lalu. Nafan menjelaskan naiknya jumlah pasokan minyak di Amerika Serikat berimbas buruk terhadap Indonesia yang bergantung pada komoditas.

Untuk pekan depan IHSG masih berpotensi tertekan akibat sentimen dari luar negeri seperti data inflasi Amerika Serikat, US Crude Oil Inventories yang diprediksi tetap mengalami surplus produksi minyak. Serta kepastian The Fed menaikkan suku bunga.

Imbasnya pasar emerging market kemungkinan akan mengalami capital outflow, termasuk IHSG karena perpindahan arus modal ke Amerika Serikat. Adapun Investor dalam negeri juga menanti pengumuman neraca perdagangan RI dan keputusan BI dalam menetapkan 7 Days Reverse Repo Rate.

Pekan depan, Nafan memprediksi pergerakan IHSG masih bearish dengan range perdagangan support 5.270 resistance 5.470. Dari teknikal terlihat candle membentuk pola bearish doji star yang mengindikasikan potensi tekanan pada IHSG pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto