JAKARTA. Pasar saham domestik masih melempem. Jumat (27/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,56% dibanding hari sebelumnya ke level 4.845,13. Namun, sepekan, IHSG hanya tergerus tipis 0,05%. Pergerakan IHSG mengekor bursa saham Asia. Dalam sepekan, indeks MSCI Asia Pacific jatuh 0,23% ke 145,04.Analis Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih menyebut, sejak pertengahan Mei hingga pertengahan Juni 2014, IHSG selalu bergerak di atas level 4.880. "Namun, sejak 19 Juni, bergerak di bawah 4.880 yang sekarang menjadi target resistance," paparnya. Menurut Alfatih, pergerakan IHSG cenderung turun lantaran masih terbebani sentimen negatif dari dalam negeri, seperti pelemahan rupiah, lonjakan harga minyak, dan kenaikan yield obligasi pemerintah. "Faktor-faktor tersebut menekan market," katanya. Alwy Assegaf, analis Universal Broker Indonesia mengatakan, IHSG diterpa berbagai sentimen, baik dari dalam maupun luar negeri. Dari domestik, investor kemungkinan melakukan profit taking menjelang debat calon wakil presiden. "Paling berat adalah sentimen pelemahan rupiah yang menyentuh Rp 12.000 per dollar," kata Alwy. Sementara, dari eksternal, kata Alwy, pergerakan IHSG mengekor bursa regional dan Wall Street yang terkoreksi. Investor luar cenderung menjauhi aset berisiko di tengah kekhawatiran konflik di Irak.Namun, Alwy memperkirakan, pekan depan, IHSG berpeluang rebound, dan bergerak di kisaran 4.800-4.900. Sedangkan, Alfatih menduga, IHSG akan melemah dalam kisaran 4.800-4.880.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sepekan, IHSG tergerus tipis 0,05%
JAKARTA. Pasar saham domestik masih melempem. Jumat (27/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,56% dibanding hari sebelumnya ke level 4.845,13. Namun, sepekan, IHSG hanya tergerus tipis 0,05%. Pergerakan IHSG mengekor bursa saham Asia. Dalam sepekan, indeks MSCI Asia Pacific jatuh 0,23% ke 145,04.Analis Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih menyebut, sejak pertengahan Mei hingga pertengahan Juni 2014, IHSG selalu bergerak di atas level 4.880. "Namun, sejak 19 Juni, bergerak di bawah 4.880 yang sekarang menjadi target resistance," paparnya. Menurut Alfatih, pergerakan IHSG cenderung turun lantaran masih terbebani sentimen negatif dari dalam negeri, seperti pelemahan rupiah, lonjakan harga minyak, dan kenaikan yield obligasi pemerintah. "Faktor-faktor tersebut menekan market," katanya. Alwy Assegaf, analis Universal Broker Indonesia mengatakan, IHSG diterpa berbagai sentimen, baik dari dalam maupun luar negeri. Dari domestik, investor kemungkinan melakukan profit taking menjelang debat calon wakil presiden. "Paling berat adalah sentimen pelemahan rupiah yang menyentuh Rp 12.000 per dollar," kata Alwy. Sementara, dari eksternal, kata Alwy, pergerakan IHSG mengekor bursa regional dan Wall Street yang terkoreksi. Investor luar cenderung menjauhi aset berisiko di tengah kekhawatiran konflik di Irak.Namun, Alwy memperkirakan, pekan depan, IHSG berpeluang rebound, dan bergerak di kisaran 4.800-4.900. Sedangkan, Alfatih menduga, IHSG akan melemah dalam kisaran 4.800-4.880.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News