Sepekan, IHSG turun 0,31%



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di akhir pekan. Jumat (19/12), IHSG naik 0,61% ke level 5.144,62. Namun begitu, selama sepekan IHSG turun 0,31%. Investor juga mencatatkan net sell tertingginya selama sepekan terakhir sebesar Rp 1,89 triliun.

Pergerakan IHSG ini searah dengan bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific. Indeks ini naik 1,8% di akhir pekan menjadi 137,07 hingga pukul 17.04 waktu Hong Kong. Selama sepekan bursa Asia turun tipis, 0,2%.

Fadli, Analis Net Sekuritas mengatakan pergerakan IHSG selama sepekan ini didominasi oleh sentimen pelemahan rupiah yang sempat menyentuh level Rp 12.900 per dollar Amerika Serikat (AS). Selain itu, sentimen dari The Fed yang belum mau menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. "The Fed sedang melihat situasi yang ada dan tak mau terburu-buru menaikkan suku bunga," tuturnya.


Aditya Perdana Putra, Analis Semesta Indovest menambahkan sentimen lain yang mempengaruhi pergerakan IHSG yakni, Rusia yang menaikkan suku bunga acuannya sebesar 650 basis poin (bps) menjadi 17%. "Selain itu, jumlah nett sell yang terlalu besar juga turut menekan indeks saham," katanya.

Sedangkan pekan depan, Aditya bilang, sentimen yang menjadi perhatian investor adalah data GDP AS di kuartal IV 2014 yang siap dirilis. Ia pun mengira data itu akan naik tipis menjadi 3,7% - 3,8% dari kuartal sebelumnya 3,5%. Kemudian, ada data jobless claim AS. yang akan diumumkan pekan depan.

Fadli menilai, di pekan depan IHSG cenderung bergerak positif karena sudah masuk masa untuk mempercantik portofolio perusahaan alias window dressing. Dengan begitu ia mengira pekan IHSG akan menguat di kisaran 5.100-5.200.

Aditya juga menduga pekan dengan indeks saham berpeluang untuk bullish dan bergerak di sekitar 5.086-5.197.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie