Sepekan ini, rupiah sudah keok 1,5%



JAKARTA. Mata uang Garuda saat ini bergerak menuju pelemahan mingguan terbesar dalam sebulan terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.07 WIB, rupiah melemah 1,5% pada pekan ini menjadi 11.975 per dollar AS. Ini merupakan pelemahan mingguan terbesar sejak periode mingguan yang berakhir 23 Mei lalu.

Rupiah tak bertenaga disebabkan oleh lonjakan harga minyak dunia di tengah aksi kekerasan yang terjadi di Irak. Jika harga minyak naik, maka, outlook defisit neraca perdagangan Indonesia semakin memburuk.

Asal tahu saja, harga kontrak minyak jenis Brent saat ini mencapai level tertingginya dalam sembilan bulan terakhir di posisi US$ 115,71 per barel. Lompatan harga si emas hitam terjadi setelah kelompok militan menutup akses kota Baghdad, ibukota Irak,.


"Faktor politik akan terus membebani rupiah. Sementara, permintaan korporate terhadap dollar masih akan besar menuju akhir bulan. Harga minyak menjadi salah satu kekhawatiran investor karena akan berdampak pada defisit neraca perdagangan Indonesia," jelas Nurul Eti Nurbaeti, head of treasury research PT Bank Negara Indonesia kepada Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie