Sepekan Investasi: IHSG dan rupiah lemah di akhir



Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini cenderung naik sejak pembukaan, bahkan pada hari Rabu mengalami kenaikan yang cukup besar hingga mencapai level  4.765,50. Menurut Christian Saortua, analis Mina Padi Investama,  terdapat dua sentimen yang membuat pergerakan indeks positif itu. "Kemarin (16/1) bursa Amerika ditutup menguat signifikan, indeks Dow Jones 1,39% dan S&P 1,65%. Sentimen lain yang gencar di market itu kemungkinan besar BI rate bisa turun ke 7%," katanya pada KONTAN. Kenaikan terus berlanjut pada hari Kamis ke level 4.778,79. Kalau yang ini agaknya hanya dampak Dari penurunan BI rate. Namun, di penghujung pekan (Jumat) indeks berakhir terkoreksi signifikan 1,70% atau 81,234 poin ke level 4.697,56.

Perihal terkoreksi IHSG, Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, rumor rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai batas maksimum NIM bank di level 4% agar dapat bersaing di regional Asia menghilangkan momentum positif dari pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI rate). "Rumor itu dijadikan alasan oleh investor di pasar saham domestik untuk mengambil posisi ambil untung, termasuk asing pada sektor keuangan perbankan sehingga turun pada perdagangan di akhir pekan ini (Jumat, 19/2)," katanya.

Berikut pergerakan IHSG selama sepekan:


Senin (15/2),  IHSG dibuka melesat mengekor pergerakan bursa Asia. Mengutip data RTI, pada pukul 09.30 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,6% menjadi 4.738,90.

Sesi I, IHSG ditutup dengan kenaikan 0,49% di sesi ini. Dengan demikian, pada pukul 12.00 WIB, posisi terakhir indeks berada di level 4.737,56. Volume transaksi siang ini melibatkan 1,999 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,828 triliun.

Sesi II, IHSG menghijau ikuti jejak penguatan bursa Asia. Mengacu data RTI, indeks berakhir naik 0,56% atau 26,33 poin ke level 4.740,72. Ada 164 saham bergerak naik, 119 saham bergerak turun, dan 73 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 4,36 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,28 triliun.

Selasa (16/2),  IHSG dibuka di zona aman. Mengutip data RTI, pada pukul 09.13 WIB, indeks mencatatkan kenaikan sebesar 0,47% menjadi 4.762,91.

Sesi I, IHSG sempat dibuka dengan kenaikan 0,5%, namun, tenaga indeks berangsur-angsur melemah menjelang penutupan sesi. Volume transaksi siang ini melibatkan 2,343 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,867 triliun.

Sesi II, IHSG perpanjangan penguatan. Mengacu data RTI, indeks berakhir naik tipis 0,09% atau 4,278 poin ke level 4.745,00. Ada 151 saham bergerak naik, 114 saham bergerak turun, dan 95 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 4,65 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,55 triliun.

Rabu (17/2), IHSG sempat tertekan meski tipis di awal sesi. Mengutip data RTI, pada pukul 09.20 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,28% menjadi 4.758,49. Sebelumnya, indeks sempat turun 0,05%.

Sesi I, IHSG masih bertahan di zona positif pada akhir sesi. Pada pukul 12.00 WIB, indeks tercatat naik 0,44% menjadi 4.765,84. Ada 150 saham yang melaju. Sementara itu, jumlah saham yang turun 107 saham dan 72 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi siang ini melibatkan 3,055 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,818 triliun.

Sesi II, IHSG perpanjang reli. Mengacu data RTI, indeks berakhir naik 0,43% atau 20,50 poin ke level 4.765,50. Ada 149 saham bergerak naik, 115 saham bergerak turun, dan 105 saham stagnan. Perdagangan hari ini, melibatkan 5,86 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,87 triliun.

Kamis (18/2), IHSG dibuka di zona aman pada transaksi. Pergerakan indeks mengekor langkah positif Wall Street dan mayoritas bursa regional. Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.15 WIB, indeks mencatatkan kenaikan sebesar 0,69% menjadi 4.798,34.

Sesi I, sepanjang sesi, IHSG bergerak stabil di zona hijau. Pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan kenaikan sebesar 0,57% menjadi 4.792,84. Ada 162 saham yang melaju. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 66 saham dan 67 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi siang ini melibatkan 3,288 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,551 triliun.

Sesi II, IHSG perpanjang reli seiring laju bursa regional dan Bank Indonesia (BI) pangkas suku bunga menjadi 7%. Mengacu data RTI, indeks berakhir naik tipis 0,28% atau 13,28 poin ke level 4.778,79. Ada 148 saham bergerak naik, 123 saham bergerak turun, dan 100 saham stagnan. Perdagangan melibatkan 5,74 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,80 triliun.

Jumat (19/2), IHSG langsung terkoreksi saat dibuka pagi ini. Mengutip data RTI, pada pukul 09.16 WIB, indeks turun 0,57% menjadi 4.751,146.

Sesi I, IHSG ditutup di zona negatif pada akhir sesi. Mengutip data RTI, pada pukul 11.30 WIB, indeks mencatatkan penurunan 1,15% menjadi 4.723,74. Sementara itu, terdapat 158 saham yang tertekan. Adapun jumlah saham yang naik sebanyak 88 saham dan 74 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi siang ini melibatkan 3,300 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,353 triliun.

Sesi II, IHSG jatuh mengakhir reli pekan ini. Mengacu data RTI, indeks berakhir terkoreksi signifikan 1,70% atau 81,234 poin ke level 4.697,56. Tercatat 194 saham bergerak turun, 81 saham bergerak naik, dan 87 saham stagnan. Perdagangan di akhir pekan melibatkan 5,79 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,10 triliun.

Rupiah    

Sepanjang pekan ini rupiah sudah merosot 0,57%. Memang, sepanjang pekan ini rupiah terhitung melemah, efek penurunan suku bunga Bank Indonesia menjelang pengujung pekan disinyalir jadi salah satu penyebab tergelincirnya valuasi rupiah.

Kendati begitu, rupiah pekan ini sebenarnya dibuka dengan penguatan 0,82% menjadi Rp 13.378. Memang keesokan harinya rupiah mengalami pelemahan, dan terus melemah 0,84% pada Rabu  hingga menjadi Rp 13.504. Menurut Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, itu terjadi karena rupiah sedang menanti pengumuman suku bunga BI pada Kamis (18/2). "Ada kecemasan pelaku pasar menjelang pengumuman suku bunga BI," papar Yulia.

Akhirnya rupiah ditutup pada akhir pekan ini dengan pelemahan tipis sebesar 0,04% menjadi Rp 13.509 dari Rp Rp 13.503 pada hari Kamis. Berikut pergerakan rupiah selama sepekan:

Senin (15/2), di pasar spot rupiah menguat 0,82% dibandingkan dengan hari sebelumnya ke level Rp 13.378,5 per dollar AS.

Selasa (16/2), rupiah kembali tertekan pasca-penguatan terbesar. Mengacu data Bloomberg, di pasar spot rupiah berada di level Rp 13.395 per dollar AS atau melemah 0,12% dari sebelumnya Rp 13.379 per dollar AS. Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, rupiah justru menguat tajam ke level Rp 13.333 per dollar AS atau 1,06% dari sebelumnya.

Rabu (17/2), pergerakan rupiah mulai cemas menunggu keputusan suku bunga Bank Indonesia. Di pasar spot, nilai tukar rupiah di hadapan dollar AS melemah 0,84% ke level Rp 13.507 dibanding sehari sebelumnya. Demikian juga di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah 1,28% ke Rp 13.504 per dollar AS.

Kamis (18/2), di pasar spot nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat tipis 0,03% ke level Rp 13.503 dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Sementara itu, di kurs tengah BI rupiah menanjak 0,18% ke level Rp 13.479.

Jumat (19/2), di pasar spot posisi rupiah melemah tipis 0,04% ke level Rp 13.509 per dollar AS dibandingkan dengan hari sebelumnya. Di kurs tengah Bank Indonesia rupiah pun merunduk 0,51% ke level Rp 13.549 per dollar AS.

Emas

Harga emas Antam pada Kamis dan Jumat mengalami kenaikan cukup besar. Setelah sebelumnya, selama tiga hari,  turun sebesar Rp 15.000. Kenaikan pada hari Kamis agaknya merupakan respon atas penguatan emas Comex sebesar 3,2 poin atau 0,26% ke US$1.211,4 per ounce pada perdagangan Rabu. Kendati melemah pada Kamis sebesar 1,6 poin atau 0,13% ke US$1.209,8 per ounce, pada Jumat harga emas Comex kontrak April 2016 menguat  0,9 poin  atau 0,07% ke US$1.227,2 per ounce, pada pk. 09.000 WIB, Jumat (18/2. Berikut pergerakan harga  emas Antam selama sepekan.

Senin (15/2), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 574.000. Angka ini naik Rp 1.000 dari posisi harga Jumat (12/2) kemarin.

Selasa (16/2),  seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 566.000. Angka ini turun Rp 8.000 dari posisi harga Senin (15/2) kemarin

Rabu (17/2), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 560.000. Angka ini turun Rp 6.000 dari posisi harga Selasa (16/2) kemarin.

Kamis (18/2), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 563.000. Angka ini naik Rp 3.000 dari posisi harga Rabu (17/2) kemarin.

Jumat (19/2), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 573.000. Angka ini naik Rp 10.000 dari posisi harga Kamis (18/2) kemarin.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi