Sepekan Investasi: IHSG terus melemah



Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini cenderung menurun.  Indeks dibuka di awal pekan pada level 5.254,46 dan terus meluncur turun hingga ke level 5.086,42 pada hari Kamis (30/4).  Menurut Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih, indeks masih rawan terkoreksi selama belum ada konfirmasi tentang data pertumbuhan kuartal I/2015.  Investor masih akan menunggu dan melihat seberapa progresif realisasi belanja modal pemerintah pada kuartal II/2015 dan selanjutnya.

Berikut pergerakan IHSG selama sepekan:

Senin (27/4), IHSG melemah di awal pekan ini. Sampai pukul 09.23 WIB, IHSG berada di kisaran 5.356,5, turun 1,44% atau 78 poin dibandingkan dengan pembukaannya.  Seluruh sektor pembentuk IHSG terlihat memerah. Pelemahan terbesar terjadi di sektor pertanian sebesar 4,91%, diikuti sektor infrastruktur 1,92%, keuangan 1,9%, industri aneka 1,75%, konstruksi 1,26%, dan manufaktur 1,06%.


IHSG rontok pada penutupan perdagangan awal pekan. Data RTI menunjukkan indeks terkoreksi dalam 3,49% atau 189,909 poin ke level 5.254,46. Tercatat 301 saham bergerak turun, 38 saham bergerak naik, dan 52 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 8,9 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,76 triliun.

Selasa (28/4), IHSG kembali melorot. Di awal perdagangan sampai pukul 09.10 WIB, IHSG sudah rontok 1,45% atau 75,4 poin menjadi 5.168,2. Anjloknya indeks pada hari ini melanjutkan pelemahan yang terjadi Senin (27/4) lalu seiring dengan laporan keuangan emiten yang buruk. Pada pagi ini hanya tercatat sebanyak 36 saham menguat, 142 saham melemah, dan 49 saham tidak bergerak.

IHSG belum mampu menembus zona hijau sampai penutupan perdagangan saham. Indeks melemah tipis 0,06%, atau 3,29 poin menjadi 5.242,2. Tercatat sebanyak 135 saham menguat, 168 saham melemah, dan 78 saham tidak bergerak. Total nilai transaksi saham yang terjadi sebanyak Rp 7,05 triliun, dengan volume 5,2 miliar lot dan frekuensi sebanyak 226.712 kali.

Rabu (29/4), IHSG kembali terpuruk pada pembukaan perdagangan  hari ini. Data RTI menunjukkan indeks terkoreksi dalam 0,58% atau 30,991 poin ke level 5.210,221 pukul 09,32 WIB. Tercatat 93 saham bergerak turun, 93 saham bergerak naik, dan 61 saham stagnan. Pada pembukaan perdagangan pagi ini melibatkan 811 juta lot saham dengan nilai transaksi Rp 953 miliar.

IHSG terus melemah. Bursa saham Jakarta ditutup melemah 2,61% atau 123.59 poin menjadi 5.105,56. Pelemahan indeks yang cukup dalam ini didorong oleh memerahnya seluruh sektor IHSG. Pelemahan terdalam terjadi di sektor barang konsumen sebesar 3,79%, diikuti sektor manufaktur 3,41%, dan infrastruktur 3,08%.

Kamis (30/4), IHSG bergerak fluktuaktif pada perdagangan hari ini. Data RTI menunjukkan indeks terkoreksi 0,55% atau 35,939 poin ke level 5.080.31 pukul 09.27 WIB. Meski dibuka melemah, indeks cenderung bergerak fluktuaktif naik. Tercatat 116 saham turun, 71 saham bergerak naik, dan 61 saham stagnan. Pada pembukaan perdagangan pagi ini melibatkan 723 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,02 triliun.

IHSG ditutup dengan penurunan 0,37% pada transaksi sore ini (30/4). Dengan demikian, posisi terakhir indeks saat ini adalah 5.086,425. Pada transaksi hari ini, ada 144 saham yang menekan kinerja indeks. Sementara itu, jumlah saham yang naik sebanyak 167 saham dan 67 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi sore ini melibatkan 6,530 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9,909 triliun.

Emas

Harga emas melesat naik pada Senin (27/4) malam ke kisaran US$ 1.207 per ons troi. Kenaikan ini dipicu oleh transaksi swap emas dengan dana kas sebesar US$ 1 miliar antara Venezuela dengan Citigroup. Mengutip Bloomberg, Selasa (28/4) pukul 13.00, harga emas berada di kisaran US$ 1.200 per ons troi. Harga tergerus 0,27% dibandingkan dengan hari sebelumnya. Ariston Tjendra, Head of Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, penguatan emas juga dipicu aksi short covering para dealer dan option emas bulan Mei yang mau expired.

Mengutip Bloomberg, Selasa (28/4) pukul 19.20 WIB, harga emas pengiriman Juni 2015 senilai US$ 1.203,50 per ons troi naik tipis 0,02%  dibandingkan dengan penutupan Senin (27/4). Dalam sepekan, harga turun 0,18%. Hari sebelumnya, harga naik 2% yang merupakan kenaikan harian terbesar sejak 30 Januari 2015.

Kenaikan emas di pasar spot diikuti harga logam mulia. Pada hari Selasa (27/4) dan Rabu (28/4) mengalami kenaikan cukup besar. Pada Senin harga emas Antam naik Rp 4.000 menjadi Rp549.000 dan Selasa (28/4) naik Rp 5.000 menjadi Rp  551.000. Berikut harga emas Antam selama sepekan:

Senin (27/4), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 545.000. Angka ini turun Rp 2.000 dibandingkan dengan posisi harga Jumat (24/4).

Selasa (27/4), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 549.000. Angka ini naik Rp 4.000 dibandingkan dengan posisi harga Senin (27/4).

Rabu (29/4), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 554.000. Angka ini naik Rp 5.000 dibandingkan dengan posisi harga Selasa (28/4).

Kamis (30/4), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 551.000. Angka ini turun Rp 3.000 dibandingkan dengan posisi harga Rabu (29/4).

Rupiah

Rupiah pekan ini cenderung menguat. Rupiah hanya sempat melemah pada hari Selasa di level Rp 12.990 dan Rabu di level Rp 12.974. Kemudian rupiah ditutup dengan menguat tipis pada Kamis (30/4) di level Rp 12.948.

Analis PT Monex Investindo Futures Agus Chandra bilang, meski rupiah menguat, tapi sulit naik signifikan. Pasar domestik juga sedang diwarnai sentimen negatif. Investor mengantisipasi angka produk domestik bruto (PDB) kuartal I yang diprediksi di bawah 5%.

Berikut pergerakan rupiah selama sepekan:

Senin (27/4), rupiah menguat pada perdagangan hari ini. Dibandingkan dengan dollar AS, rupiah ada di level Rp 12.922. Merujuk kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dirilis Bank Indonesia, nilai tersebut  menguat 0,14% atau 19 poin dibandingkan akhir pekan lalu yang berada di level Rp 12.941. Adapun di pasar spot, data Bloomberg menunjukkan rupiah berada di level Rp12.956 per dollar AS pada Senin ini. Kurs rupiah terhadap dollar melemah 0,26% dibandingkan dengan hari  Jumat (24/4) yang ada di kisaran Rp 12.922 per dollar AS.

Selasa (28/4), nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar AS. Menurut kurs referensi JISDOR yang dirilis Bank Indonesia (BI), rupiah pagi ini ada di level Rp 12.978 per dollar AS. Angka itu menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah turun 0,43% dibanding hari sebelumnya yang di level Rp 12.922 per dollar AS. Di pasar spot, data Bloomberg menunjukkan rupiah juga tenggelam di level Rp 12.990. Kurs rupiah turun 0,05% dibandingkan hari sebelumnya yang di level Rp 12.983 per dollar AS.

Rabu (29/4), rupiah berhasil rebound terhadap dollar AS. Mengacu data kurs referensi JISDOR, rupiah menguat tipis Rp 12.964 per dollar AS atau 0,10% dari sebelumnya Rp 12.978 per dollar AS.  Sementara itu, mengacu data Bloomberg di pasar spot rupiah juga menguat Rp 12.974 per dollar AS atau 0,17% dari sebelumnya Rp 12.996 per dollar AS.

Kamis (30/4), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali menguat pada perdagangan hari ini . Mengacu data kurs referensi JISDOR, rupiah naik ke Rp 12.937 per dollar AS atau 0,2% dari sebelumnya Rp 12.964 per dollar AS. Data Bloomberg, di pasar spot rupiah justru menguat tipis Rp 12.948 per dollar AS atau 0,09% dari Rp 12.937 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi