Pekan ini rupiah terus dihajar tanpa diberi kesempatan mengelak dengan baik. Sejak hari pertama pekan ini, rupiah sudah kena tinju dolar AS. Rupiah dibuka di level Rp 13.366 yang berarti melemah 0,57% dibandingkan dengan penutupan pekan lalu yang Rp 13.290. Itu berarti level psikologis baru yang Rp 13.300 telah terlampaui bahkan hampir menyentuh level Rp 13.400 pada penutupan Jumat. Dalam sepekan terakhir rupiah di pasar spot telah ambruk 0,33%. Tidak jauh berbeda dengan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah merosot 0,21% sepanjang sepekan terakhir. Melemahnya rupiah, menurut Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, faktor dalam negeri ikut menyumbang pelemahan rupiah. Sebab, belum ada sentimen positif yang dapat mendongkrak kinerja rupiah. Senada dengan itu, Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk menuturkan bahwa sepanjang pekan ini dari sisi domestik tidak ada data ekonomi yang bisa menjadi daya tahan bagi pergerakan rupiah. Ini yang membuat rupiah sempat terperosok cukup dalam hingga hampir menyentuh level Rp 13.400.
Apalagi ada faktor kecemasan di mana ekonomi tanah air yang melambat serta tingginya tekanan inflasi. "Ada juga investor asing yang mengurangi investasinya di obligasi sehingga yang memegang mata uang rupiah berkurang," ujar Yulia. Reny melihat bahwa sentimen global jauh lebih mendominasi pergerakan rupiah terhadap dolar AS. “Semakin mendekati pengujung pekan dolar AS terus terdorong menguat akibat rilis data yang positif,” kata Reny. Sebut saja data
retail sales Mei 2015 yang melonjak dari 0,2% menjadi 1,2%. Begitu juga angka pengangguran yang masih di bawah 300 ribu. Ini membuka kembali optimisme pasar akan kenaikan suku bunga The Fed di tahun 2015. Berikut pergerakan rupiah selama seakan: Senin (8/6), rupiah semakin terperosok di hadapan dollar AS. Mengacu kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah menyentuh level Rp 13.360 per dollar AS atau turun 0,54% dibandingkan dengan penutupan pekan lalu Rp 13.288. Di pasar spot, mengacu data Bloomberg rupiah berada di level Rp 13.366 per dollar AS atau turun 0,57% dari pekan lalu Rp 13.290. Selasa (9/6), di pasar spot nilai tukar rupiah terbang 0,58% ke level Rp 13.308 dibandingkan dengan hari sebelumnya. Adapun di kurs tengah Bank Indonesia rupiah masih tergelincir tipis 0,01% di level Rp 13.362. Rabu (10/6), kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) menguat tipis 0,24% menjadi Rp 13.329 per dollar AS. Namun, di pasar spot rupiah melemah 0,05% dibandingkan hari sebelumnya menjadi Rp 13.315 per dollar AS. Kamis (11/6), rupiah menguat tipis pada transaksi perdagangan pagi ini (11/6). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.09 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di level Rp 13.293 per dollar AS. Dengan demikian, rupiah menguat 0,1% dibandingkan dengan level penutupan kemarin di posisi Rp 13.315 per dollar. Sementara itu, berdasarkan kurs referensi JISDOR, nilai tukar rupiah ada di posisi 13.292 per dollar, menguat 0,2% dibandingkan dengan kemarin di level Rp 13.329. Jumat (12/6), di pasar spot rupiah merosot 0,1% ke level Rp 13.335. Begitu pula dengan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah 0,18% menjadi Rp 13.317. IHSG Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini sudah bermain di bawah level 5.000. Indeks sejak Selasa sudah bergerak di level 4.900-an. Indeks pekan ini ditutup sedikit menguat ke level 0,14% atau 7,005 poin ke level 4.935,817. Penguatan IHSG ditopang empat indeks sektoral yang menghijau. Antara lain: aneka industri naik 1,48%,
finance naik 0,73%,
consumers goods naik 0,67%, dan manufaktur naik 0,57%. Sementara itu, enam indeks sektoral lainnya memerah yakni
agriculture turun 1,11%,
construction turun 0,72%, dan
basic industry turun 0,70%. Penguatan IHSG kali ini sejalan dengan laju bursa regional kian optimismenya peningkatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Di mana indeks Standard & Poor 500 naik 0,2% pasca positifnya data ritel negeri Paman Sam itu. Berikut pergerakan IHSG selama sepekan: Senin (8/6), IHSG dibuka memerah. Data RTI menunjukkan indeks terkoreksi dalam 0,66% atau 35.500 poin ke level 5.066,45 pukul 09.27 WIB. Tercatat, 117 saham bergerak turun, 52 saham bergerak naik, dan 74 saham stagnan. Pada pembukaan perdagangan pagi ini melibatkan 697 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai 657 miliar. IHSG pada sesi pertama rehat perdagangan juga masih memerah. Data RTI menunjukkan indeks terkoreksi dalam 1,09% atau 55,844 poin ke level 5.044,728. Tercatat, ada 198 saham bergerak naik, 55 saham bergerak turun, dan 61 saham stagnan. Pada perdagangan di sesi pertama ini melibatkan 2,38 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,98 triliun. IHSG terus bergerak di zona merah pada perdagangan saham hari ini. Sampai ditutup pada pukul 16.12 WIB, IHSG melemah 1,68%, atau 85,58 poin menjadi 5.014,99. Tercatat sebanyak 55 saham menguat, 225 saham melemah, dan 83 saham tidak bergerak. Dari 10 sektor industri, semuanya memerah. Pelemahan terdalam dialami sektor pertanian sebesar 4,38%, diikuti sektor konstruksi 2,45%, keuangan 1,75%, dan perdagangan 1,71%. Selasa (9/6), IHSG lesu darah. Pada pembukaan perdagangan saham pada hari ini IHSG melemah signifikan 1,55% atau 77,43 poin menjadi 9.938,83. Seluruh sektor melemah. Dari 10 sektor industri tersebut, pelemahan terdalam terjadi pada sektor barang konsumen sebesar 2,25%, diikuti sektor konstruksi 2,19%, manufaktur 1,93%, dan keuangan sebesar 1,75%. IHSG longsor cukup dalam mencapai 3,12% dan meninggalkan level psikologis 5.000 sampai sesi pertama bursa saham hari ini. Sektor industri aneka dan konstruksi memimpin pelemahan masing-masing sebesar 4,43% dan 4,12%. IHSG sampai penutupan sesi I siang ini, bursa sudah di 4.858,309 atau turun 156,683 poin atau 3,12%. IHSG kembali terjerembap hingga di bawah level 5.000. Namun, otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai penurunan ini masih dianggap wajar. Hari ini, IHSG longsor 2,3% ke level 4.899. Rabu (10/6), IHSG bangkit dari posisi penutupan kemarin (10/6). Data yang dihimpun RTI menunjukkan, pada pukul 09.29 WIB, indeks naik 1,02% menjadi 4.901,52. Ada 155 saham yang mengerek kinerja indeks pagi ini. Sementara itu, jumlah saham yang turun sebanyak 33 saham dan 58 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi saham pagi ini melibatkan 757,683 juta saham dengan nilai transaksi Rp 921,152 miliar. Di sesi I hari ini, indeks mencatatkan kenaikan sebesar 65,90 poin menjadi 4.965,78. Pada penutupan data RTI menunjukkan indeks naik 0,69% atau 33,675 poin ke level 4.933,557. Tercatat, 175 saham bergerak naik, 119 saham bergerak turun, dan 80 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 5,08 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,09 triliun. Kamis (11/6), IHSG dibuka di dua zona pada transaksi perdagangan hari ini. Data yang dihimpun RTI menunjukkan, pada pukul 09.36 WIB, indeks turun 0,3% menjadi 4.917,67. Padahal, pada transaksi sebelumnya, indeks sempat naik 0,8% ke posisi 4.977,223. Ada 105 saham yang mengerek kinerja indeks pagi ini. Sementara itu, jumlah saham yang turun sebanyak 84 saham dan 76 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi saham pagi ini melibatkan 993,707 juta saham dengan nilai transaksi Rp 1,125 triliun. HSG ditutup di zona merah pada sesi I transaksi perdagangan hari ini. Data yang dihimpun RTI menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, indeks turun 0,11% menjadi 4.928,12. Padahal, pada transaksi pagi, indeks sempat naik 0,8% ke posisi 4.977,223. Ada 126 saham yang mengerek kinerja indeks pagi ini. Adapun jumlah saham yang turun sebanyak 117 saham dan 81 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi saham pagi ini melibatkan 3,226 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,814 triliun. IHSG ditutup memerah di tengah penguatan bursa regional Asia. Data RTI menunjukkan indeks terkoreksi tipis 0,10% atau 4,745 poin ke level 4.928,812. Tercatat, 142 saham bergerak naik, 128 saham bergerak turun, dan 101 saham stagnan. Pada perdagangan hari ini melibatkan 5,38 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,8 triliun. Jumat (12/6), IHSG dibuka fluktuatif di akhir pekan ini. Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.43 WIB, indeks naik 0,02% menjadi 4.929,52. Sebelumnya, indeks sempat naik 0,3%. Ada 96 saham yang melaju. Sementara itu, jumlah saham yang turun sebanyak 68 saham dan 83 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi pagi ini melibatkan 1,340 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 1,467 triliun. IHSG berhasil mempertahankan posisinya di zona hijau pada akhir penutupan sesi I hari ini. Data RTI menunjukkan, pada pukul 11.30 WIB, indeks naik 0,2% menjadi 4.938,89. IHSG berakhir di zona hijau pada perdagangan akhir pekan. Data RTI menunjukkan indeks naik 0,14% atau 7,005 poin ke level 4.935,817. Tercatat 116 saham bergerak naik, 160 saham bergerak turun, dan 93 saham stagnan. Pada perdagangan hari ini melibatkan 4,6 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,2 triliun. Emas Dalam sepekan emas Antam mengalami kenaikan Rp 4.000. Dibuka pada Rp 549.000 dan ditutup di akhir pekan di Rp 553.000. Berikut pergerakan harga emas Antam selama sepekan: Senin (8/6), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 549.000. Angka ini turun Rp 1.000 dibandingkan dengan posisi harga Jumat (5/6). Selasa (9/6), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 551.000. Angka ini naik Rp 2.000 dibandingkan dengan posisi harga Senin (8/6).
Rabu (10/9), Seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 553.000. Angka ini naik Rp 2.000 dibandingkan dengan posisi harga Selasa (9/6). Kamis (11/6), Seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 555.000. Angka ini naik Rp 2.000 dibandingkan dengan posisi harga Rabu (10/6). Jumat (12/6), Seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 553.000. Angka ini turun Rp 2.000 dibandingkan dengan posisi harga Kamis (11/6). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Adi