Sepekan kemarin rupiah loyo 1,37%, bagaimana nasib ke depan?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali loyo terhadap mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda tertekan sejumlah faktor eksternal.

Mengutip Bloomberg, Jumat (8/3) rupiah pasar spot melemah 1,21% ke Rp 14.314 per dollar AS. Dalam sepekan rupiah tercatat melemah 1,37%.

Ekonom Maybank Indonesia Myrdal Gunarto mengatakan berbagai kondisi eksternal menjadi penyebab lemahnya fundamental rupiah di perdagangan.


Pertama dia bilang pasca keputusan European Central Bank (ECB) kemarin. Bank Sentra Eropa akan meninjau kembali mengenai kenaikan suku bunganya.

"Karena itu, penguatan dollar diperkirakan masih akan terus berlanjut, apalagi jika hasil data tenaga kerja AS terbaru lebih baik dari proyeksi pasar," ucap Myrdal kepada Kontan.co.id.

Myrdal menilai bahwa dollar memang masuk dan tren menguat. Pasalnya, berkaca pada tahun lalu, periode Maret merupakan momen penguatan kembali untuk dollar AS.

Hal ini juga momentum jelang rapat the Fed yang membuat pelaku pasar melakukan aksi carry trade dari emerging markets.

"Bulan Maret biasanya menjadi perhatian karena the Fed juga akan mengeluarkan proyeksi makro terbaru. Ini akan menjadi patokan kebijakan the Fed hingga akhir tahun," pungkas Myrdal.

Sementara, dari sisi domestik, permintaan dollar meningkat pada bulan Maret. Myrdal melihat bahwa kebutuhan dollar tinggi untuk kebutuhan rutin seperti pembayaran dividen, atau bunga utang.

Besok Senin (11/3), Myrdal pun memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp 14.200 sampai Rp 14.400 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto