SINGAPURA. Bursa Asia melorot untuk pekan kedua pada minggu lalu. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,9% menjadi 130,18. Dengan demikian, sepanjang Agustus, penurunan bursa Asia mencapai 1,6%. Pergerakan sejumlah saham big cap mempengaruhi bursa regional. Beberapa di antaranya yakni: Honda Motor Co yang turun 5% di Tokyo seiring penguatan yen pada pekan lalu; Billabong International Ltd anjlok 28% di Sydney setelah membukukan penurunan kinerja; dan Fraser & Neave Ltd naik 2,3% di Singapura seiring rencana spin off bisnisnya. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi bursa Asia. Salah satunya, rencana penyerangan AS terhadap Suriaj sebagai respon dari penggunaan senjata kimia oleh Presiden Bashar Al Assad terhadap warganya sendiri. "Jika terjadi serangan terhadap Suriah, hal itu menciptakan banyak risiko bagi investor. Kita mengalami koreksi di mana pasar akan menurunkan prediksinya," jelas Nader Naeimi, head of dynamic asset allocation AMP Capital Investors Ltd. Catatan saja, indeks MSCI Asia naik 0,6% di sepanjang tahun ini. Jauh lebih rendah dari lonjakan indeks S&P 500 yang mencapai 14,5% pada periode yang sama.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sepekan lalu, wajah bursa Asia muram
SINGAPURA. Bursa Asia melorot untuk pekan kedua pada minggu lalu. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,9% menjadi 130,18. Dengan demikian, sepanjang Agustus, penurunan bursa Asia mencapai 1,6%. Pergerakan sejumlah saham big cap mempengaruhi bursa regional. Beberapa di antaranya yakni: Honda Motor Co yang turun 5% di Tokyo seiring penguatan yen pada pekan lalu; Billabong International Ltd anjlok 28% di Sydney setelah membukukan penurunan kinerja; dan Fraser & Neave Ltd naik 2,3% di Singapura seiring rencana spin off bisnisnya. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi bursa Asia. Salah satunya, rencana penyerangan AS terhadap Suriaj sebagai respon dari penggunaan senjata kimia oleh Presiden Bashar Al Assad terhadap warganya sendiri. "Jika terjadi serangan terhadap Suriah, hal itu menciptakan banyak risiko bagi investor. Kita mengalami koreksi di mana pasar akan menurunkan prediksinya," jelas Nader Naeimi, head of dynamic asset allocation AMP Capital Investors Ltd. Catatan saja, indeks MSCI Asia naik 0,6% di sepanjang tahun ini. Jauh lebih rendah dari lonjakan indeks S&P 500 yang mencapai 14,5% pada periode yang sama.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News