Sepekan melesat 1,87%, harga emas spot berada di level tertinggi dalam 7 minggu



KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Harga emas mencapai posisi tertinggi dalam tujuh minggu pada perdagangan akhir pekan ini. Emas pun kini berada di jalur untuk minggu terbaiknya sejak pertengahan Desember 2020, didukung oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan penurunan tajam pada yield US Treasury di sesi sebelumnya.

Jumat (16/4), harga emas spot ditutup menguat 0,7% menjadi US$ 1.776,51 per ons troi, setelah sebelumnya mencapai tertinggi sejak 25 Februari saat mencapai US$ 1.783,55 per ons troi. Harga emas pun sudah melesat 1,87% sepanjang minggu ini.

Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Juni 2021 ditutup naik 0,76% ke US$ 1.780,20 per ons troi. Di pekan ini, harga logam mulia tersebut sudah melonjak 2,03%. 


"Argumen makro untuk emas juga meningkat. Kami bersiap untuk mencapai US$ 1.800," kata Edward Moya, Senior Market Analyst OANDA.

"Kami telah membuat banyak investor meninggalkan beberapa posisi karena penjualan teknis yang ekstrim yang kami lihat pada hasil obligasi dan yang benar-benar memberikan latar belakang yang kuat di sini untuk harga emas terus menanjak."

Baca Juga: Harga emas naik menuju puncak tertinggi 7 pekan

Tolok ukur imbal hasil obligasi AS berada di dekat level terendah dalam satu bulan pada sesi sebelumnya, saat dolar juga bergerak menuju penurunan minggu kedua.

Kemajuan emas terjadi meskipun data penjualan ritel AS kuat dan penurunan klaim pengangguran mingguan yang signifikan. 

Saat ini, yield US Treasury untuk tenor 10 tahun berada di bawah 1,60% dan mengizinkan emas spot untuk menembus di atas pergerakan rata-rata sederhana dalam 50 hari untuk pertama kalinya sejak awal Februari," jelas Han Tan, Market Analysrt FXTM dalam sebuah catatan.

Di sisi lainnya, konsumen emas terbesar di dunia, China, telah memberikan izin kepada bank domestik dan internasional untuk mengimpor emas dalam jumlah besar ke dalam negeri, lima sumber akrab dengan masalah tersebut mengatakan, hal ini berpotensi merangsang harga emas. 

Selanjutnya: Wall Street tak terbendung, S&P 500 dan Dow Jones gapai rekor tertinggi lagi

Editor: Anna Suci Perwitasari