JAKARTA. Harga minyak menguat sebelum pertemuan para produsen untuk membicarakan pembatasan produksi. Data cadangan minyak Amerika Serikat (AS) hingga pernyataan The Fed membuat harga terangkat. Mengutip Bloomberg, Jumat (8/4) pukul 16.28 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Mei 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 3,35% ke level US$ 38,51 per barel dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, minyak menguat 4,67%. Nizar Hilmy, analis PT SoeGee Futures mengatakan, kenaikan harga minyak menyusul pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen yang optimistis terhadap perkembangan ekonomi Amerika Serikat (AS). "Yellen mengatakan tidak ada 'bubble' dalam ekonomi AS. Ekonomi berada dalam jalur solid dengan tingkat pengangguran rendah," papar Nizar.
Sepekan minyak melesat, ini faktor pendukungnya
JAKARTA. Harga minyak menguat sebelum pertemuan para produsen untuk membicarakan pembatasan produksi. Data cadangan minyak Amerika Serikat (AS) hingga pernyataan The Fed membuat harga terangkat. Mengutip Bloomberg, Jumat (8/4) pukul 16.28 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Mei 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 3,35% ke level US$ 38,51 per barel dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, minyak menguat 4,67%. Nizar Hilmy, analis PT SoeGee Futures mengatakan, kenaikan harga minyak menyusul pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen yang optimistis terhadap perkembangan ekonomi Amerika Serikat (AS). "Yellen mengatakan tidak ada 'bubble' dalam ekonomi AS. Ekonomi berada dalam jalur solid dengan tingkat pengangguran rendah," papar Nizar.