KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan sukuk tabungan seri ST007 sudah sepekan sejak pembukaan masa penawaran pada Rabu (4/11). Hingga Rabu (11/11) pagi, penjualan green sukuk ritel ini mencapai Rp 570,58 miliar, berdasarkan data Investree. Artinya, dari target total Rp 2 triliun, penjualan ST007 mencapai 28,55%. Penjualan sukuk bagi investor ritel ini masih akan berlangsung dua pekan lagi, hingga Rabu (25/11) pukul 10.00 WIB. ST007 menawarkan imbal hasil sebesar 5,5% dengan skema
floating with the floor. Seri yang satu ini memiliki tenor dua tahun sehingga akan jatuh tempo pada 10 November 2022 mendatang.
Direktur Jenderal Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan target awal untuk ST007 sebesar Rp 2 triliun. “Tapi kalau memang bisa lebih dari target, kemungkinan untuk upsize target juga terbuka. Pertimbangan target Rp 2 triliun karena ini sudah menjelang akhir tahun, ditambah sifat ST007 yang
non-tradable,” kata Dwi kepada Kontan.co.id, Rabu (4/11).
Baca Juga: Inilah Surat Berharga Negara Ritel yang Telah Diterbitkan di Tahun Ini ST007 memang tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder, tapi, investor dapat melakukan
early redemption ketika ST007 sudah dipegang selama setahun. Adapun untuk tanggal pembukaan masa
early redemption akan dimulai pada 26 Oktober 2021 dan ditutup pada 4 November 2021. Sementara tanggal
early redemption dilakukan pada 10 November 2021. Hanya saja,
early redemption memiliki nilai maksimal yakni 50% dari setiap transaksi pembelian ST007. Walau memasang target awal tidak sebesar biasanya, Dwi cukup yakin peminat untuk ST007 masih akan cukup besar, terutama dari kalangan investor milenial. Ia berkaca dari data yang menunjukkan sejak 2018 ketika obligasi ritel bisa diberi secara online, tren investor milenial terus meningkat. “Sebelum online, jumlah investor milenial pada obligasi ritel hanya 13%, lalu pada 2018 begitu sudah online langsung naik 45%. Tahun lalu pun kembali meningkat menjadi 51%, kami optimistis pada tahun ini jumlahnya akan meningkat lagi jika melihat tren pembelian obligasi ritel sejauh ini,” tambah Dwi.
Baca Juga: 7 Tips perencanaan keuangan keluarga berpenghasilan Rp 5 juta per bulan ST007 merupakan obligasi ritel terakhir yang diterbitkan oleh pemerintah pada tahun ini. Sebelumnya, pemerintah telah menerbitkan SBR009, SR012, ORI017, SR013, dan ORI018.
Dari kelima obligasi ritel tersebut, tercatat seri SR013 menjadi yang paling banyak peminatnya. Saat itu SR013 berhasil membukukan penjualan Rp 25,67 triliun. Sementara dari kelima seri yang sudah diterbitkan, pemerintah berhasil mengantongi dana Rp 71,36 triliun. Masyarakat yang berminat membeli Green Sukuk Ritel – Sukuk Tabungan seri ST007 dapat menghubungi 31 (tiga puluh satu) Mitra Distribusi (Midis) yang telah ditunjuk oleh Pemerintah, yaitu:
- Bank Central Asia Tbk
- Bank Mandiri (Persero) Tbk
- Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
- Bank Permata Tbk
- Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
- Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
- Bank Danamon Indonesia Tbk
- Bank Maybank Indonesia Tbk
- Bank Panin Tbk
- Bank CIMB Niaga Tbk
- Bank DBS Indonesia
- Bank OCBC NISP Tbk
- Bank HSBC Indonesia
- Bank Commonwealth
- Bank UOB Indonesia
- Bank Mega Tbk
- Bank Syariah Mandiri
- Bank BRISyariah Tbk
- Bank Muamalat Tbk
- Bank BNI Syariah
- Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk
- Danareksa Sekuritas
- Bahana Sekuritas
- Mandiri Sekuritas
- Sinarmas Sekuritas
- Bareksa Portal Investasi
- Star Mercato Capitale (Tanamduit)
- Nusantara Sejahtera Investama (Invisee)
- Investree Radhika Jaya
- Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku)
- Lunaria Annua Teknologi (Koinworks)
Baca Juga: BNI menargetkan penjualan ST007 sebesar Rp 250 miliar Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati