Sepekan penuh tekanan bagi nilai tukar rupiah



JAKARTA. Rupiah tertekan dalam sepekan ini. Di pasar spot Jumat (3/5) pasangan USD/IDR ditutup menguat 0,13% menjadi 9.735 dibanding pekan lalu. Pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), dollar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat 0,19% menjadi 9.740 dibanding pekan sebelumnya.

Renny Eka Putri, analis mata uang Bank Mandiri mengatakan, sepekan ini rupiah tertekan oleh tidak jelasnya kebijakan pemerintah soal harga BBM bersubsidi. Di akhir pekan, rupiah mendapat sengatan dari penurunan outlook peringkat utang oleh Standard and Poor's (S&P). Dari sisi global, rupiah tertekan akibat pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral Eropa.

Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures mengatakan, rupiah juga mendapatkan tekanan dari buruknya rilis data manufaktur China di pekan ini. Rilis tersebut membuat pasar khawatir terhadap kinerja ekspor Indonesia yang sedang menurun.


Albertus dan Renny memperkirakan, pelemahan rupiah akan berlanjut pekan depan. Intervensi BI akan membatasi pelemahan rupiah akibat penurunan outlook peringkat. Albertus memperkirakan, sepekan ke depan rupiah akan melemah di kisaran 9.700 - 9.795. Renny memprediksi, rupiah sepekan akan melemah di kisaran 9.720 - 9.760.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati