Sepekan rupiah menguat terbatas



JAKARTA. Pergerakan rupiah dalam sepekan terakhir menunjukkan penguatan. Di pasar spot, pasangan USD/IDR melemah 0,14% dalam sepekan menjadi 12.162, kemarin. Kurs tengah dolar AS di Bank Indonesia juga melemah 0,06% selama sepekan menjadi 12.162.

Albertus Christian, analis PT Monex Investindo Futures mengatakan, penguatan rupiah ditopang oleh beberapa faktor. Pertama, sentimen dari kenaikan cadangan devisa 13 negara ASEAN per kuartal IV-2013, menuju ke level tertingginya sebesar US$ 6 triliun.

Salah satunya adalah Indonesia yang cadangan devisanya naik 3,9% dari kuartal sebelumnya menjadi US$ 99,4 miliar di kuartal IV 2013. Persenase kenaikan itu merupakan kenaikan tertinggi sejak tahun 2011. “Positifnya data cadangan devisa ini memperkuat keyakinan terhadap capital inflow,” ujar Albertus, Jumat (10/1).


Sentimen positif lain adalah hasil lelang obligasi berdenominasi valuta asing (global bond) yang mendapat sambutan baik dari pasar.  Selain itu, inflasi Indonesia terkontrol dan defisit neraca perdagangan semakin membaik, juga memberi angin segar bagi rupiah.

Ke depan, Albertus menduga rupiah masih cenderung konsolidasi. Pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh rilis data nonfarm payroll AS. Apabila data tersebut positif maka dapat mendepresiasi rupiah.

Reny Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri bilang, rupiah cenderung datar mengarah ke negatif selama sepekan terakhir. Pergantian Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat kepada Janet Yallen dan juga diikuti isu tapering yang lebih agresif, mampu mengangkat dollar AS.

Reny menduga, USD/IDR masih berpotensi menguat pada pekan depan di kisaran 11.990-12.345. Sementara perkiraan Albertus, USD/IDR bergerak di 12.075-12.235.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat