KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pasar modal syariah menunjukkan kinerja yang baik dan memuaskan sejak memasuki kuartal II-2022. Sama seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sudah menembus level psikologis 7.000, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) telah melampaui level psikologis 200. Direktur Pengembangan Pasar BEI Hasan Fawzi mengatakan, ISSI sempat menyentuh level penutupan tertinggi di 206,4 pada 8 April 2022. Per Kamis (14/4), ISSI ditutup di level 205,56 atau naik 8,75% sejak awal tahun 2022 (year to date). Lebih lanjut, saham-saham syariah juga masih terus mendominasi pasar saham secara keseluruhan. Saat ini, terdapat 480 saham yang masuk dalam Daftar Efek Syariah atau mencakup 61,38% dari total saham yang tercatat di BEI saat ini.
Kapitalisasi pasar saham-saham syariah juga mencapai Rp 4.315,5 triliun atau setara 46% dari total kapitalisasi pasar saham. "Rata-rata transaksi harian saham syariah berkontribusi 52,3%, frekuensi transaksi 64,4%, dan volume transaksi 53,8%," kata Hasan dalam acara Edukasi Wartawan Pasar Modal Syariah secara virtual, Kamis (14/4). Baca Juga: IHSG Tersungkur di Zona Merah Setelah Dua Hari Bertahan di Zona Hijau Saham-saham syariah dari perusahaan yang baru tercatat juga memberikan kontribusi yang besar setiap tahunnya. Secara year to date, emiten baru yang tergolong efek syariah berjumlah 13 dari total 16 perusahaan. Sepanjang 2021, porsi saham syariah mencapai 81% dari total 54 saham yang baru tercatat.