Seperti Robert Kiyosaki, Raksasa Investasi Ini Proyeksi Bitcoin Jatuh ke US$ 10.000



MOMSMONEY.ID - Seperti investor Robert Kiyosaki, raksasa investasi VanEck memproyeksikan, harga Bitcoin akan menguji level US$ 10.000-US$ 12.000.

Harga Bitcoin, bagaimanapun, bisa tetap berada di bawah tekanan karena beberapa penambang cenderung bangkrut, membayangi peningkatan kondisi ekonomi makro, menurut VanEck.

"Bitcoin akan menguji US$ 10.000-US$ 12.000 di kuartal pertama tahun depan di tengah gelombang kebangkrutan penambang, yang akan menandai titik terendah musim dingin kripto," kata Matthew Sigel, Kepala Penelitian Aset Digital VanEck, dalam prospek 2023, seperti dikutip CoinDesk, Kamis (15/12)


Tahun ini, penambang Bitcoin terjebak di antara kenaikan biaya operasional dan penurunan harga mata uang kripto terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar itu.

Profitabilitas penambang terkait erat dengan harga Bitcoin, mengingat mereka menerima cryptocurrency sebagai hadiah untuk memecahkan teka-teki matematika yang rumit untuk memverifikasi transaksi di blockchain

Baca Juga: Harga Bitcoin Melonjak Tembus US$ 18.000, Tertinggi dalam 1 Bulan

Imbalan yang penambang Bitcoin terima seringkali untuk mendanai biaya operasional.

Jadi, ketika harga jatuh, seperti yang terjadi tahun ini mencapai 61%, itu mengarah pada kapitulasi penambang, situasi di mana penambang yang lemah keluar dari pasar, menjual cadangan mereka dan menyebabkan harga turun lebih jauh. 

Dalam skenario terburuk, kapitulasi bisa menyebabkan spiral kematian.

Penambang telah kehabisan simpanan koin mereka untuk mengatasi kondisi pasar yang merugikan. Data yang perusahaan analitik blockchain Glassnode lacak menunjukkan saldo penambang menurun lebih dari 25.000 BTC sejak Juli, level terendah dalam 14 bulan terakhir.

Tren ini bisa berlanjut karena sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan mengalami pendarahan kas.

"Dengan penambangan Bitcoin sebagian besar tidak menguntungkan, mengingat tarif listrik yang lebih tinggi baru-baru ini dan harga Bitcoin yang lebih rendah, kami memperkirakan, banyak penambang akan melakukan restrukturisasi atau merger," ujar Sigel.

Baca Juga: Pemenang Nobel Ekonomi Ini Beri Peringatan Musim Dingin Abadi Mata Uang Kripto

Sebelumnya, Robert Kiyosaki memproyeksikan, harga Bitcoin akan menyentuh titik terendah baru di US$ 10.000 hingga US$ 12.000. 

"Khawatir? Tidak. Saya adalah investor Bitcoin. Saya BUKAN PEDAGANG," kata penulis terkenal buku terlaris Rich Dad Poor Dad dalam tweet November lalu. 

"Ketika BITCOIN mencapai titik terendah baru, US$ 10.000 hingga US$ 12.000, saya akan BERSEMANGAT, tidak khawatir," tegasnya.

Tapi, Sigel memperkirakan, harga Bitcoin bakal bangkit kembali ke US$ 30.000 pada paruh kedua tahun depan.

"Inflasi yang lebih rendah, kekhawatiran energi yang mereda, kemungkinan gencatan senjata di Ukraina, dan perputaran pasokan M2 akan menggerakkan dimulainya pasar bullish baru," sebut Sigel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan