Sepotong surga di kerajaan naga



Alkisah pada zaman dulu kala seorang putri naga nan gaib menikah dengan Empu Najo. Lalu lahirlah bayi kembar berbeda ujud. Bayi laki-laki diberi nama Gerong, sedangkan bayi komodo betina dinamai Orah. Mereka tumbuh secara terpisah.

Ketika dewasa, Gerong berburu di hutan. Melihat ada komodo, ia segera menghunus senjata. Syahdan muncul sang putri naga, seraya menghardik Gerong: “Jangan kau bunuh, karena dia adalah saudarimu.”  

Sejak itulah keturunan Orah berkembang biak di kepulauan yang kini berjuluk Taman Nasional Komodo. Jumlahnya sekitar 4.600 ekor. Tak ada masyarakat sekitar yang berniat memburunya walau Varanus komodoensis itu liar, ganas, dan kanibal; karena mereka menganggapnya sebagai saudara.


Taman Nasional Komodo ini terhampar seluas 173.300 hektare, memiliki 29 pulau besar dan kecil dikelilingi taman laut nan indah. Kita, sebagai penduduk Nusantara, akan merugi bila tidak mengunjungi kerajaan saudara kita yang wilayah kekuasaannya berbukit-bukit dengan vegetasi kering – yang sangat kontras dengan pasir putih dan perairan biru yang kaya terumbu karang.

Trekking, snorkeling, diving Mari kita jalan-jalan menyusuri padang rumput dan hutan savana. Selain komodo, kawasan ini menjadi habitat berbagai jenis mamalia, burung, maupun reptil unik.

Menjelajah pantai dan lautnya, kita pun terpuaskan melihat kekayaan biodiversitas. Dengan peralatan snorkeling, kita bisa menyambangi ikan nemo, napoleon, kima, triton trompet, penyu, dan pari manta yang berenang di sela karang dan lamun. Asli cantik. Bila ingin lebih puas, ayo, menyelam. Di sini terdapat lebih dari 40 lokasi diving.

Saking cantiknya, ada yang menyebut Taman Nasional Komodo sebagai potongan surga yang berguguran di sekitar Labuan Bajo, Pulau Flores. Tak salah pula bila salah satu dari The New 7 Wonder of  Nature ini termasuk dalam 10 destinasi wisata yang serius digarap pemerintah saat ini.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi