JAKARTA. Selain impor daging sapi, Perum Bulog juga siap untuk mengimpor kedelai. Sutarto bilang impor kedelai akan dilakukan dari bulan September hingga Desember. Bulog memperkirakan jumlah impor kedelai selama empat bulan tersebut akan mencapai 100.000 ton. Dengan demikian, rata-rata impor per bulan sekitar 25.000 ton. Bulog telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 200 miliar untuk impor tersebut. Saat ini, Bulog masih melakukan pembicaraan intensif dengan para eksportir di Amerika. Beberapa waktu lalu Bulog juga sudah melakukan kontrak kerjasama dengan Gabungan Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Gakoptindo) untuk menyuplai kedelai sebanyak 21.000 ton per bulan. Sutarto bilang, agar bisa mendapatkan kedelai dari pemasok di luar negeri, Bulog harus memesan dulu setidaknya tiga bulan sebelumnya. Hal ini karena setiap penanaman kedelai sudah ada pemesannya. "Maka perlu waktu untuk impor kedelai," katanya.
September, Bulog impor kedelai
JAKARTA. Selain impor daging sapi, Perum Bulog juga siap untuk mengimpor kedelai. Sutarto bilang impor kedelai akan dilakukan dari bulan September hingga Desember. Bulog memperkirakan jumlah impor kedelai selama empat bulan tersebut akan mencapai 100.000 ton. Dengan demikian, rata-rata impor per bulan sekitar 25.000 ton. Bulog telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 200 miliar untuk impor tersebut. Saat ini, Bulog masih melakukan pembicaraan intensif dengan para eksportir di Amerika. Beberapa waktu lalu Bulog juga sudah melakukan kontrak kerjasama dengan Gabungan Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Gakoptindo) untuk menyuplai kedelai sebanyak 21.000 ton per bulan. Sutarto bilang, agar bisa mendapatkan kedelai dari pemasok di luar negeri, Bulog harus memesan dulu setidaknya tiga bulan sebelumnya. Hal ini karena setiap penanaman kedelai sudah ada pemesannya. "Maka perlu waktu untuk impor kedelai," katanya.