September, inflasi zona euro hanya 0,3%



FRANKFURT. Laju inflasi zona euro pada September masih jauh dari target bank sentral. Ini akan menjadi pertimbangan European Central Bank (ECB) dalam memutuskan besaran stimulus untuk kawasan. 

Inflasi tahunan kawasan euro naik 0,3%, menurut Kantor Statistik Uni Eropa di Luksemburg hari ini, (30/9). Ini merupakan laju inflasi terpelan selama lima tahun terakhir. Agustus lalu, inflasi zona euro 0,4%. 

Laju harga energi jatuh 2,4% pada bulan September dari setahun sebelumnya, lebih rendah dibanding perkiraan sebelumnya, yaitu turun 2%. Swedangkan harga alkohol, makanan, dan rokok naik 0,2%. Industri jasa mencatat kenaikan inflasi 1,1%.


Jika mengesampingkan laju harga barang-barang yang fluktuatif seperti energi, makanan, rokok, dan alkohol, inflasi inti zona euro bulan ini melambat menjadi 0,7%, dari periode Agustus 0,9%, menurut Eurostat. Kantor statistik ini akan mengumumkan revisi data pada 16 Oktober mendatang. 

"Inflasi yang rendah menunjukkan begitu lemahnya aktivitas ekonomi di zona euro," kata Christopeher Matthies, Ekonom di Sparkasse Suedholstein, Jerman. Ekonom Senior dari Berenberg Bank di London mengatakan, pasar berharap ECB akan mengumumkan sitmulus yang ambisius. 

Presiden ECB Mario Draghi berjanji akan melakukan pembelian aset tersekuritisasi atau asset-backed securities (ABS) untuk melawan deflasi dan mencapai inflasi tahunan 2%. Detail rencana ini akan diungkap setelah 24 anggota Dewan Gubernur ECB bertemu di Naples, Italia pada 2 Oktober nanti. 

Dalam laporan berbeda, Eurostat juga mengumumkan tingkat pengangguran bertahan di 11,5% untuk bulan Agustus, sejalan dengan prediksi pasar. Spanyol mencatat tingkat pengangguran tertinggi yaitu 24,4%. Sedangkan Austria dengan pengangguran terendah, yaitu 4,7%.

Editor: Sanny Cicilia