JAKARTA. PT Jasa Raharja memperkirakan, klaim santunan hingga September 2010 bisa menembus angka Rp 1 triliun. Estimasi tersebut diperoleh dari data santunan yang dibayarkan perusahaan asuransi pelat merah tersebut kepada korban kecelakaan lalu lintas dan jalan sampai bulan Agustus yang sudah mencapai Rp 924,35 miliar, naik tipis 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 887,38 miliar. Direktur Utama Jasa Raharja Diding S. Anwar mengungkapkan, pihaknya memperkirakan klaim santunan yang harus mereka bayar hingga akhir tahun mencapai Rp 1,5 trilun, atau naik 20% dari angka tahun lalu yang sebesar Rp 1,3 triliun. Dari total angka tersebut, sekitar 60% diantaranya merupakan santunan untuk korban kecelakaan lalu lintas darat, terutama kendaraan bermotor roda dua. Adapun sisanya, merupakan korban kecelakaan lalu lintas udara dan laut. Terkait santunan korban meninggal dan kecelakaan kereta api di Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, "Nilai santunan diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar," tandas Diding.
September, klaim santunan Jasa Raharja tembus Rp 1 T
JAKARTA. PT Jasa Raharja memperkirakan, klaim santunan hingga September 2010 bisa menembus angka Rp 1 triliun. Estimasi tersebut diperoleh dari data santunan yang dibayarkan perusahaan asuransi pelat merah tersebut kepada korban kecelakaan lalu lintas dan jalan sampai bulan Agustus yang sudah mencapai Rp 924,35 miliar, naik tipis 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 887,38 miliar. Direktur Utama Jasa Raharja Diding S. Anwar mengungkapkan, pihaknya memperkirakan klaim santunan yang harus mereka bayar hingga akhir tahun mencapai Rp 1,5 trilun, atau naik 20% dari angka tahun lalu yang sebesar Rp 1,3 triliun. Dari total angka tersebut, sekitar 60% diantaranya merupakan santunan untuk korban kecelakaan lalu lintas darat, terutama kendaraan bermotor roda dua. Adapun sisanya, merupakan korban kecelakaan lalu lintas udara dan laut. Terkait santunan korban meninggal dan kecelakaan kereta api di Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, "Nilai santunan diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar," tandas Diding.
