JAKARTA. Industri farmasi rupanya masih tumbuh dengan pesat. Lihat saja rapor PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang cukup mengesankan. Dalam rapor kuartal III tahun ini, KLBF mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 902 miliar atau naik 46,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain laba bersih, laba usaha perusahaan pun ikut menanjak 22,3% dari Rp 1,05 triliun menjadi Rp 1,28 triliun di kuartal ke-3 tahun 2010. Menurut Sekretaris Perusahaan KLBF Vidjongtius, salah satu penyebab kenaikan labanya ini karena kenaikan pendapatan perusahaan. Di kuartal ini KLBF mencatat kenaikan pendapatan 12% dari Rp 6,49 triliun menjadi Rp 7,27 triliun. "Kenaikan pendapatan ini lantaran jualan produk KLBF terkerek," tegasnya. Di antara semua produk, penjualan produk nutrisi Kalbe yang melompat paling tinggi. Penjualan produk nutrisi Kalbe naik 22,6% untuk menjadi Rp 1,65 triliun. Sementara, penjualan obat resep perusahaan ini naik 16,4% menjadi Rp 1,91 triliun, pendapatan dari distribusi dan logistik juga naik sebesar 8,2% menjadi Rp 2,4 triliun. Sedangkan penjualan produk kesehatan naik 1,8% menjadi Rp 1,3 triliun.
September, laba bersih KLBF naik 46,5%
JAKARTA. Industri farmasi rupanya masih tumbuh dengan pesat. Lihat saja rapor PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang cukup mengesankan. Dalam rapor kuartal III tahun ini, KLBF mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 902 miliar atau naik 46,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain laba bersih, laba usaha perusahaan pun ikut menanjak 22,3% dari Rp 1,05 triliun menjadi Rp 1,28 triliun di kuartal ke-3 tahun 2010. Menurut Sekretaris Perusahaan KLBF Vidjongtius, salah satu penyebab kenaikan labanya ini karena kenaikan pendapatan perusahaan. Di kuartal ini KLBF mencatat kenaikan pendapatan 12% dari Rp 6,49 triliun menjadi Rp 7,27 triliun. "Kenaikan pendapatan ini lantaran jualan produk KLBF terkerek," tegasnya. Di antara semua produk, penjualan produk nutrisi Kalbe yang melompat paling tinggi. Penjualan produk nutrisi Kalbe naik 22,6% untuk menjadi Rp 1,65 triliun. Sementara, penjualan obat resep perusahaan ini naik 16,4% menjadi Rp 1,91 triliun, pendapatan dari distribusi dan logistik juga naik sebesar 8,2% menjadi Rp 2,4 triliun. Sedangkan penjualan produk kesehatan naik 1,8% menjadi Rp 1,3 triliun.