September, PLTU lontar extention mulai beroperasi



KONTAN.CO.ID - BANTEN. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Extention bisa beroperasi komersial (Commercial Operation Date/COD) pada September tahun 2019 ini. Di mana, sampai pada Maret ini, realisasi pengembangan pembangkit berkapasitas 1 x 315 Megawatt (MW) itu sudah mencapai 87,68%.

Direktur Regional Jawa Bagian Barat PLN, Haryanto WS bilang, sampai pada Maret ini, proyek PLTU yang terletak di Desa Lontar, Banten, baru saja merampungkan pelaksanaan Boiler Hydrotest.

"Artinya, proyek pembangkit ini telah menapaki progres yang signifikan dan direncanakan akan rampung pada kuartal ketiga tahun 2019," terangnya saat mengunjungi lokasi PLTU Lontar Extention, Jumat (29/3).


Asal tahu saja, proyek ini mulai dikerjakan pada November 2016, PLTU Lontar Extention ini merupakan bagian dari program percepatan pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan teknologi terbaru yakni ultra super critical dengan batubara low rank coal. "Kebutuhan batubaranya kebanyakan berasal dari Kalimantan, mencapai 1,5 juta ton per tahun," katanya.

Adapun juga, proyek ini menjadi bagian dari megaproyek strategis pemerintah 35.000 MW, untuk menambah kapasitas Pusat Pembangkit energi listrik yang akan di evakuasi dayanya melalui sistem transmisi 150 kV, hingga bisa didistribusikan kepada pelanggan di daerah Banten, DKI Jakarta dan sekitarnya.

Mengacu data PLN, nilai investasi PLTU Lontar Extention ini mencapai Rp 6,06 triliun, yang perolehan pendanaannya didapat dari Japan Bank for International Coorporation (JBIC).

Adapun pengembangannya proyeknya dikerjakan oleh PLN dan konsorsium Sumitomo Corporation, Black & Veatch International Company serta PT Satyamintra Surya Perkasa.

Terakhir, kata Haryanto, proyek PLTU extention ini berhasil menyerap hingga 2.000 lebih tenaga kerja. Bahkan, jumlah tenaga kerja ini akan terus meningkat ditahun 2019 sejalan dengan pencapaian progresnya. "Hal ini tentu memberikan dampak positif bagi multipier effect secara langsung untuk wilayah Banten dan sekitar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .