September, premi ACA susut 5% jadi Rp 1,8 triliun



KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Lesunya pasar asuransi umum hingga paruh pertama tahun ini turut menyeret menurunnya perolehan premi dari PT Asuransi Central Asia alias ACA. Branch Operational Director ACA Debie Wijaya mengatakan, hingga September 2017 ini perseroan telah membukukan premi sekitar Rp 1,8 triliun. Angka ini turun tipis sebesar 5% jika dibandingkan perolehan periode sama tahun kemarin. Tak lain dan tak bukan, menurunnya kinerja ini diakui Debie lantaran imbas dari perlambatan makro ekonomi dalam negeri. Otomatis, daya beli masyarakat pun ikut menyusut. Menurut Debie, tahun ini dirasa cukup berat untuk meraih pertumbuhan kinerja secara signifikan. "Sama seperti tahun lalu juga sudah lebih baik yaitu Rp 3 triliun," ungkap Debie di Nusa Dua Bali, Rabu (11/10). Asal tahu saja, hingga akhir tahun ini ACA menargetkan bisa memperoleh premi sebesar Rp 3,3 triliun. Nominal ini diperkirakan naik 10% jika dibandingkan periode sama tahun kemarin. Adapun kontribusi lini bisnis ACA saat ini masih berasal dari produk asuransi properti dan kendaraan bermotor sebesar 80%. Lalu sisanya 20% lagi berasal dari lini bisnis asuransi perjalanan, marine cargo dan sebagainya. Meski demikian, Debie tetap optimistis perlahan dengan membaiknya ekonomi dalam negeri bisa mendongkrak perolehan premi ACA. Plus, penetrasi asuransi dalam negeri masih terbuka lebar sehingga bisa menjadi ceruk pasar yang potensial. Sementara, jalur distribusi penjualan produk asuransi ACA saat ini masih banyak berasal dari perusahaan penjaminan keuangan atau leasing sebesar 40%, keagenan sekitar 10%-20% dan sisanya bancassurance, ritel dan korporasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina