NEW YORK. Skandal manipulasi masih membayangi bursa finansial. Setelah skandal suku bunga antarbank London (LIBOR) terbongkar, kini giliran 10 bank dituduh melakukan praktik manipulasi harga logam mulia di bursa London. Wall Street Journal melaporkan, Department of Justice (DoJ) atawa Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) tengah memeriksa indikasi manipulasi kontrak harga logam mulia. Sementara, Commodity Futures Trading Commission (CFTC) sudah membuka penyelidikan terhadap 10 bank besar dunia. Sepuluh bank yang menjadi objek penyelidikan otoritas AS itu terindikasi tersangkut kasus manipulasi kontrak harga emas, perak, platinum dan paladium di bursa London. Sepuluh bank tersebut adalah HSBC, Bank of Nova Scotia, Barclays, Credit Suisse Group, Deutsche Bank, Goldman Sachs, JPMorgan Chase, Societe Generale, Standard Bank Group dan UBS.
Sepuluh bank dituding manipulasi harga
NEW YORK. Skandal manipulasi masih membayangi bursa finansial. Setelah skandal suku bunga antarbank London (LIBOR) terbongkar, kini giliran 10 bank dituduh melakukan praktik manipulasi harga logam mulia di bursa London. Wall Street Journal melaporkan, Department of Justice (DoJ) atawa Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) tengah memeriksa indikasi manipulasi kontrak harga logam mulia. Sementara, Commodity Futures Trading Commission (CFTC) sudah membuka penyelidikan terhadap 10 bank besar dunia. Sepuluh bank yang menjadi objek penyelidikan otoritas AS itu terindikasi tersangkut kasus manipulasi kontrak harga emas, perak, platinum dan paladium di bursa London. Sepuluh bank tersebut adalah HSBC, Bank of Nova Scotia, Barclays, Credit Suisse Group, Deutsche Bank, Goldman Sachs, JPMorgan Chase, Societe Generale, Standard Bank Group dan UBS.