KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan nilai tukar mata uang sejumlah negara menyebabkan biaya hidup turun di sejumlah kota secara relatif terhadap kota-kota lain di dunia. The Economist Intelligence Unit (EIU) baru saja merilis
Worldwide Cost of Living 2019 yang membandingkan biaya hidup 133 kota di dunia. Survei ini menggunakan basis penghitungan kota New York dengan angka indeks 100. Dari 133 kota yang disurvei, ini 10 kota dengan biaya hidup paling murah:
- Caracas, Venezuela
- Damaskus, Suriah
- Tashkent, Uzbekistan
- Almaty, Kazakhstan
- Bangalore, India
- Karachi, Pakistan
- Lagos, Nigeria
- Buenos Aires, Argentina
- Chennai, India
- New Delhi
Dalam laporan survei, EIU menyebutkan bahwa penurunan nilai tukar mata uang lokal menjadi salah satu penyebab kota-kota ini memiliki biaya hidup yang lebih murah. Sekadar informasi, survei dilakukan dengan menghitung biaya hidup dengan mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Pelemahan mata uang lokal menyebabkan biaya hidup di negara tersebut relatif lebih murah daripada kota-kota lain.
Hal ini terjadi di kota Buenos Aires yang nilai tukarnya merosot tajam terhadap dollar AS. Bahkan, Istanbul, Turki mencatat penurunan peringkat paling tajam akibat pelemahan nila tukar lira. Kondisi serupa terjadi di Caracas, Venezuela. Caracas tahun ini menggantikan Damaskus sebagai kota dengan biaya hidup paling murah. Kedua kota ini menjadi kota dengan biaya hidup paling murah akibat disrupsi ekonomi dan politik. Meski beberapa kota Asia Selatan juga berada di dasar Worldwide Cost of Living 2019, setidaknya kota-kota tersebut masih memiliki kondisi yang lebih stabil daripada Caracas dan Damaskus.
Editor: Wahyu T.Rahmawati