KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang September 2020, saham-saham berkapitalisasi pasar besar menjadi pemberat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, tiga besar saham yang menjadi laggard IHSG pada bulan lalu adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Kemudian, disusul oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Astra International Tbk (ASII), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, penurunan saham-saham tersebut pada bulan September disebabkan oleh aksi jual investor asing yang cukup signifikan memberikan tekanan pada IHSG. Berdasarkan data RTI per Jumat (2/10), investor asing dalam sebulan ke belakang mencatatkan net sell sebesar Rp 12,4 triliun di seluruh pasar.
Sepuluh saham berkapitalisasi besar jadi laggard IHSG September, berikut prospeknya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang September 2020, saham-saham berkapitalisasi pasar besar menjadi pemberat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, tiga besar saham yang menjadi laggard IHSG pada bulan lalu adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Kemudian, disusul oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Astra International Tbk (ASII), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, penurunan saham-saham tersebut pada bulan September disebabkan oleh aksi jual investor asing yang cukup signifikan memberikan tekanan pada IHSG. Berdasarkan data RTI per Jumat (2/10), investor asing dalam sebulan ke belakang mencatatkan net sell sebesar Rp 12,4 triliun di seluruh pasar.