JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona positif pada transaksi perdagangan hari ini (7/4). Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.09 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,62% menjadi 4.898,165. Ada 138 saham yang melesat pagi ini. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 21 saham dan 60 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi pagi ini melibatkan 657,570 juta saham dengan nilai transaksi Rp 452,936 miliar.
Sepuluh sektor kompak menghijau. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya: sektor pertambangan naik 1,8%, sektor barang konsumen naik 0,76%, dan sektor manufaktur naik 0,66%. Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top gainers pagi ini antara lain: PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 3,85% menjadi Rp 540, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 2,35% menjadi Rp 18.475, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik 2,49% menjadi Rp 18.500. Adapun penghuni posisi top losers indeks LQ 45 hari ini yaitu PT Jasa Marga Tbk (JSMR) turun 0,46% menjadi Rp 5.450 dan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) turun 0,43% menjadi Rp 5.800. Bursa Asia bergerak positif Langkah IHSG sejalan dengan pergerakan bursa Asia. Mengutip data
Bloomberg, pada pukul 10.10 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,6%. Indeks Topix Jepang naik 0,4%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,5%, dan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,3%.
Saham-saham kesehatan mengerek kenaikan bursa Asia dengan lompatan mencapai 1,3%. Beberapa di antaranya yakni Celltrion Inc Korea dan Astellas Pharma Inc Jepang yang masing-masing melompat 5%. Bursa Asia juga melaju seiring dirilisnya notulensi rapat The Federal Reserve bulan lalu. Sekadar informasi, pada rapat Maret lalu, para petinggi The Federal Reserve memperdebatkan apakah suku bunga AS perlu dikerek pada April ini. Meski demikian, ada sebuah konsensus yang muncul yakni risiko perlambatan ekonomi global harus disikapi dengan pendekatan yang hati-hati. "Hasil notulensi The Fed kembali menyuarakan pernyataan dovish Janet Yellen. Ini merupakan momen penting bagi The Fed karena menggarisbawahi perubahan akibat ekonomi global," jelas James Woods, global investment analyst Rivkin Securities di Sydney. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie