Serangan Barcelona menargetkan lokasi wisata



KONTAN.CO.ID - Serangan dengan menggunakan kendaraan kembali terjadi di Eropa. Kali ini, sebuah van menabrak kerumunan di area terkenal di Barcelona, Las Ramblas. Menurut penuturan pihak Kepolisian Catalan dan pejabat setempat, dari kejadian tersebut 13 orang tewas dan puluhan lain terluka.

Kendaraan tersebut melaju di lokasi pejalan kaki yang sangat populer sebagai daerah wisata. Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy memberikan konfirmasi bahwa serangan itu merupakan serangan kelompok jihad.

Dua orang yang terkait dengan kejadian tersebut ditahan. Namun, sopir van belum diketahui keberadaannya.


Selain itu, pihak kepolisian juga mengatakan, seorang pria yang mengendarai van ke kantor kepolisian di titik lain kota Barcelona sudah ditembak mati oleh petugas kepolisian. Namun, tidak ada bukti bahwa dia terhubung dengan serangan di Las Ramblas.

Diutarakan juga, seorang pria terbunuh pada Rabu malam dalam ledakan di sebuah rumah di kawasan Barcelona. Diyakini, insiden tersebut terkait dengan serangan van.

Polisi juga sudah merilis sebuah foto pria yang bernama Driss Oubakir, yang dokumennya digunakan untuk menyewa van yang terlibat dalam serangan.

Berdasarkan keterangan lokal media, Oubakir berusia 20 tahunan dan lahir di Maroko. Kendati begitu, laporan terkini menunjukkan dia sudah membantah keterlibatannya kepada polisi dan dokumennya dicuri.

Lewat kantor berita Amaq, kelompok Islamic State (ISIS) mengklaim berada di balik aksi serangan van di Las Ramblas dengan mengatakan bahwa van tersebut dikendarai oleh tentara ISIS. Tapi tidak ada keterangan lebih jauh mengenai bukti atau detil yang mendukung klaim tersebut.

Serangan tersebut terjadi saat musim liburan di salah satu destinasi paling populer di Eropa.

Saksi mata mengatakan, van tersebut memang menargetkan pejalan kaki dan bergerak zig zag ke kerumunan massa.

Terkait kejadian ini, PM Rajoy mendeklarasikan tiga hari berkabung. "Teroris dikalahkan dengan persatuan," katanya.

Walikota Barcelona, Ada Colau, mengatakan kota tersebut akan mengadakan momen mengheningkan cipta pada Jumat siang ini.

Sedangkan Amerika Serikat sudah menawarkan bantuannya kepada Spanyol.

"Teroris di seluruh dunia harus mengetahui bahwa AS dan aliansinya akan berupaya keras menemukan dan mengadili kalian," jelas Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie