Serangan bom tewaskan 13 personel militer Suriah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua bom pinggir jalan meledak di dekat sebuah bus yang membawa pasukan di ibu kota Suriah, Damaskus, menewaskan sedikitnya 13 personel militer dan melukai tiga lainnya, TV pemerintah melaporkan.

Serangan pada Rabu pagi adalah yang paling mematikan di Damaskus dalam beberapa tahun, dan peristiwa langka sejak pasukan pemerintah merebut pinggiran kota yang sebelumnya dikuasai oleh pejuang oposisi dalam konflik 10 tahun di Suriah.

TV pemerintah Suriah menunjukkan rekaman bus yang hangus di pusat Damaskus, mengatakan ledakan terjadi pada jam sibuk ketika orang-orang menuju ke tempat kerja dan sekolah.


Dua alat peledak meledak ketika bus itu berada di dekat jembatan Hafez al-Assad, katanya, seraya menambahkan bahwa alat ketiga dijinakkan oleh unit teknik tentara. Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu.

Baca Juga: Taliban: AS melanggar semua hukum internasional dengan mengirim drone

"Ini adalah tindakan pengecut," kata komandan polisi Damaskus Mayor Jenderal Hussein Jumaa kepada TV pemerintah, seraya menambahkan bahwa pasukan polisi segera menutup daerah itu dan memastikan tidak ada lagi bom. Dia mendesak orang-orang untuk memberi tahu pihak berwenang tentang objek mencurigakan yang mereka lihat.

Ada beberapa serangan tahun ini terhadap kendaraan tentara di Suriah timur oleh tersangka pejuang ISIL (ISIS) yang masih beroperasi di daerah gurun yang luas. Serangan itu adalah yang paling mematikan di ibu kota sejak pemboman yang diklaim oleh ISIL menghantam Istana Keadilan pada Maret 2017, menewaskan sedikitnya 30 orang.

Pada bulan Agustus, media pemerintah Suriah mengatakan korsleting memicu ledakan di tangki bensin sebuah bus yang membawa tentara, menewaskan satu orang dan melukai tiga orang.

Ledakan di Damaskus jarang terjadi sejak pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad menguasai daerah kantong pemberontak di sekitar kota. Dibantu oleh kehadiran militer Rusia dan milisi Iran, al-Assad sekarang menguasai sebagian besar negara.

Konflik Suriah, yang dimulai pada Maret 2011, telah menewaskan lebih dari 350.000 orang dan membuat setengah penduduk negara itu kehilangan tempat tinggal, termasuk lima juta yang menjadi pengungsi di luar negeri.

Selanjutnya: Performanya dianggap kurang maksimal, militer AS berencana pensiunkan F-22 Raptor

Editor: Handoyo .