Serangan Hizbullah ke Israel Makin Intens, Gunakan Drone, Artileri, dan Rudal



KONTAN.CO.ID - Serangan tentara Hizbullah terhadap pos-pos militer Israel meningkat secara signifikan pada hari Senin (20/11). Kini Hizbullah menggunakan senjata yang lebih beragam dan canggih, mulai dari drone, artileri, hingga rudal.

Mengutip Arab News, pada hari Senin Hizbullah mengumumkan serangan terhadap pos terdepan Branit dengan empat rudal Burkan. 

Dalam dua pernyataan berturut-turut, Hizbullah menegaskan bahwa tujuan di balik penyerangan tersebut adalah untuk mendukung ketahanan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan mendukung perlawanannya.


Pihak militer Israel melaporkan, 25 rudal dan peluru artileri, serta drone kamikaze, telah diluncurkan dari Lebanon menuju permukiman Kiryat Shmona dan Margaliot.

Baca Juga: Hizbullah Siap Hadapi Israel Jika Gencatan Senjata Tidak Direalisasikan

Rudal Burkan dirancang oleh Iran dan diproduksi di bengkel divisi empat tentara Suriah. Rudal ini merupakan jenis rudal balistik jarak pendek yang membawa muatan ledakan seberat 500 kg dengan jangkauan hingga 10 km. 

Hizbullah menggunakan rudal ini untuk pertama kalinya pada awal November ketika menargetkan pos terdepan Israel Jal Al-Alam di seberang desa Al-Dahira di perbatasan Lebanon.

Dalam pengumuman terbarunya, Hizbullah mengatakan mereka akan menargetkan pasukan infanteri Israel di Bukit Al-Karantina dekat pos terdepan Hadeb Yaroun, pasukan infanteri Israel yang berkumpul di sekitar pos terdepan Dahira, dan pasukan infanteri Israel yang berkumpul di Segitiga Al-Tayhat.

Target lain yang mereka sebut adalah pos terdepan Zibdeen di Peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki oleh tentara Israel.

Baca Juga: Militer Israel Diduga Gunakan Bom Fosfor Putih di Lebanon

Konfrontasi Hizbullah dengan militer Israel di front selatan Lebanon telah berlangsung selama 44 hari.

Tentara Israel membalas serangan Hizbullah dengan serangan darat dan udara yang menargetkan banyak lokasi di Lebanon. Mereka juga mengatakan bahwa granat berpeluncur roket diluncurkan dari Lebanon menuju Kiryat Shmona. Tiga drone mereka juga berhasil dicegat di Galilea Atas.

Artileri Israel juga menargetkan pinggiran desa Houla, Wadi Saluki, Yaroun, dan Naqoura, selain hutan antara Deir Mimas dan Kfarkila. Helikopter Israel juga mengebom pinggiran desa Maroun Al-Ras.

Pemboman Israel menghantam mobil sipil yang melaju dari desa perbatasan Odaisseh ke Kfarkila pada Minggu sore.

Unit Manajemen Risiko Bencana di Persatuan Kota Ban mengumumkan bahwa hingga hari Minggu, jumlah pengungsi Lebanon mencapai 16,276 orang, tersebar di desa-desa di distrik tersebut dan empat tempat penampungan.