Serangan Iran ke Pakistan Menewaskan Dua Anak-Anak



KONTAN.CO.ID - Serangan udara Iran ke Pakistan pada hari Selasa (16/1) menewaskan dua anak-anak dan melukai tiga orang lainnya. Pakistan mengatakan, pihaknya telah memanggil diplomat utama Teheran di Islamabad atas insiden tersebut.

Melansir Al Jazeera, ledakan di provinsi pegunungan Balochistan, tempat kedua negara berbagi perbatasan berpenduduk jarang sepanjang hampir 1.000 km.

Pakistan mengecam tindakan Iran tersebut karena dianggap melanggar kedaulatan negara. 


"Pelanggaran terhadap kedaulatan Pakistan sama sekali tidak dapat diterima dan dapat menimbulkan konsekuensi yang serius. Serangan pada Selasa malam mengakibatkan kematian dua anak yang tidak bersalah dan melukai tiga anak perempuan," kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Iran Menyerang Target di Irak, Diduga Markas Mossad

Sementara itu, media pemerintah Iran sebelumnya melaporkan bahwa negaranya telah menargetkan dua pangkalan kelompok bersenjata Jaish al-Adl di Pakistan. 

Jaish al-Adl, yang memiliki arti Tentara Keadilan, telah melancarkan serangan mematikan terhadap penjaga perbatasan Iran setidaknya sejak tahun 2013. Kelompok ini sebelumnya telah mengklaim pemboman dan penculikan polisi perbatasan.

Kantor berita IRNA dan televisi pemerintah mengatakan rudal dan drone digunakan dalam serangan tersebut.

Baca Juga: Turki Melancarkan Serangan Udara Terhadap Target di Irak dan Suriah

Press TV, cabang televisi pemerintah Iran berbahasa Inggris, mengaitkan serangan itu dengan pasukan paramiliter Garda Revolusi Iran. Belum ada komentar resmi dari Teheran.

Pihak Pakistan tidak menyebutkan lokasi kejadian, namun dua pejabat keamanan Pakistan mengatakan kepada AP News bahwa serangan Iran merusak sebuah masjid di distrik Panjgur Balochistan, sekitar 50 km di dalam perbatasan.

Pada hari Senin, Iran menembakkan rudal ke Suriah utara yang menargetkan kelompok ISIL (ISIS) dan ke Irak yang menargetkan lokasi tertentu yang disebut sebagai markas mata-mata Israel di dekat kompleks Konsulat Amerika Serikat di kota Erbil.

Serangan itu dilaporkan telah menewaskan beberapa warga sipil. Irak dengan segera menarik duta besarnya dari Teheran.