KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serangan ransomware yang baru-baru ini melumpuhkan sistem layanan pemerintah di Pusat Data Nasional (PDN) menjadi tamparan keras bagi dunia digital Indonesia. iCIO Community, komunitas pemimpin TI di Indonesia, angkat suara menyatakan keprihatinan dan menyerukan langkah-langkah proaktif untuk melawan ancaman ini. "Serangan ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman ransomware," tegas Harry Surjanto, Advisor iCIO Community, Jumat (5/7). "Kasus ini bukan yang pertama, dan kemungkinan besar bukan yang terakhir. Kita perlu meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah nyata untuk melindungi diri." Baca Juga: Juara Grup A, Korea Selatan Tantang Indonesia di Perempat Final AFC U23 Kamis (25/4)
- Disiplin Operasional: Memperkuat infrastruktur data center, menerapkan patching rutin, dan melakukan backup data secara berkala.
- Monitoring Ketat: Memantau kesehatan dan keamanan sistem 24/7 melalui command center dan security operation center.
- Unit Reaksi Cepat: Memiliki tim khusus untuk menangani serangan siber dan pemulihan data.
- Disaster Recovery Center (DRC): Memiliki DRC dan rutin melakukan latihan pemulihan bencana.
- Keamanan Siber yang Komprehensif: Mengembangkan strategi keamanan siber yang proaktif dan berkolaborasi dengan organisasi lain.
- Pemerintah juga harus mengambil peran aktif," ujar Iskak Hendrawan, Wakil Ketua iCIO Community. "Diperlukan rencana darurat yang komprehensif dan kolaborasi lintas sektor untuk memerangi ransomware dan ancaman siber lainnya."