Serangan Rudal Rusia Tewaskan 20 Orang dan Puluhan Terluka di Kota Ukraina



KONTAN.CO.ID -  Rudal Rusia menghantam pusat kota Vinnytsia, Ukraina dan menewaskan sedikitnya 20 orang termasuk tiga anak, kata pejabat Ukraina.

Sembilan puluh lainnya dilaporkan terluka dalam serangan itu, di barat daya ibukota Kyiv dan jauh dari garis depan dalam konflik.

Tiga rudal Rusia menghantam sebuah blok kantor dan merusak bangunan tempat tinggal.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebutnya sebagai tindakan terorisme yang terang-terangan.

Rudal-rudal itu menghantam tempat parkir mobil dari blok kantor sembilan lantai sekitar pukul 10:50 waktu setempat, kata Layanan Darurat Negara Ukraina. Bangunan tempat tinggal juga terkena di pusat Vinnytsia, yang berpenduduk sekitar 370.000 jiwa.

Baca Juga: Ukraina Janji Siapkan Sejuta Militer Kuat untuk Rebut Wilayah yang Dikuasai Rusia

Kementerian pertahanan Rusia, yang membantah menargetkan warga sipil, belum mengomentari serangan itu.

Kepresidenan Ukraina mengatakan serangan itu datang dari rudal jelajah Kalibr yang diluncurkan dari kapal selam di Laut Hitam.

Seorang pejabat senior layanan darurat regional mengatakan kepada TV lokal bahwa "mungkin tidak ada peluang untuk menemukan siapa pun yang selamat" dari serangan itu.

"Setiap hari, Rusia membunuh warga sipil, membunuh anak-anak Ukraina, melakukan serangan rudal terhadap fasilitas sipil di mana tidak ada target militer. Apa ini, jika bukan aksi terorisme terbuka?" Zelensky mengatakan dalam sebuah pernyataan di media sosial.

Baca Juga: Rusia Gunakan Rudal Supersonik X-31 dalam Perang di Ukraina, Begini Kemampuannya

Serangan itu terjadi ketika menteri luar negeri dan kehakiman Uni Eropa akan bertemu di Den Haag untuk konferensi tentang dugaan kejahatan perang Rusia.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuduh Rusia melakukan "kejahatan perang lain" dengan serangan terhadap Vinnytsia.

"Kami akan mengadili penjahat perang Rusia untuk setiap tetes darah dan air mata Ukraina," tulisnya.

Editor: Noverius Laoli