Serap beras, Bulog anggarkan Rp 20 triliun



JAKARTA. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog menargetkan dapat menyerap 4 juta ton beras pada tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, Bulog akan memperbanyak penyerapan gabah sebanyak 1,25 juta ton.

Itu sebabnya, Bulog menganggarkan Rp 20 triliun untuk menyerap beras dan gabah pada tahun ini.

Direktur Keuangan Bulog Iryanto Hutagaol mengatakan, dari Rp 20 triliun itu, dialokasikan dana sekitar Rp 5 triliun hingga Rp 6 triliun untuk pembelian gabah. Dana pengadaan beras tersebut berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun yang diperkirakan dapat menyerap setara beras Rp 380.000 ton.


"Modal dari PMN itu hanya dapat digunakan sepersepuluh dari target penyerapan kita," ujar Iryanto kepada KONTAN, Senin (14/3).

Iryanto menjelaskan, Bulog mendapat pinjaman dari tiga bank besar untuk mendapatkan modal penyerapan beras dan gabah pada tahun ini. Bulog mendapat pinjaman paling besar dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk dan PT Bank Bukopin Tbk.

Bulog memastikan dana untuk penyerapan beras dan gabah ini sebagian besar sudah cair dan tidak ada kendala dalam melakukan penyerapan. Malah ditargetkan 75% dari target penyerapan gabah dan beras Bulog dapat direalisasikan dalam tiga bulan ke depan selama masa penen raya berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini