JAKARTA. Guna menyerap sebanyak 1,4 juta ton beras, Bulog meneken nota kesepahaman (MoU) dengan para pemilik penggilingan padi. Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan dengan komitmen tambahan stok beras 1,4 juta ton pada September 2015, maka Stok Bulog bulan depan mencapai 3 juta ton beras. Sebab saat ini, Bulog memiliki stok beras 1,62 juta ton. Sementara penyerapan Bulog sudah mencapai 1,82 juta ton. Jika rata-rata penyaluran Bulog 250.000 ton per bulan, maka sisa stok Bulog per September sekitar 2,75 juta ton. Dalam MoU ini, Bulog melakukan kerjasama dengan 3.829 pemilik usaha penggilingan. Dimana penggilingan besar sebanyak 85, penggilingan sedang 391, penggilingan kecil 2.453, penerima Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan padi 900. Dengan demikian ada total 3.829 perusahaan penggilingan padi yang mampu memproduksi 1,436 juta ton beras yang akan disalurkan ke Bulog pada September 2015 mendatang. Djarot mengatakan untuk memudahkan kerjasama tersebut, Bulog akan menyerap beras dari perusahaan penggilingan berdasarkan kualitas beras. Bulog juga akan membeli sesuai harga pasar.
Serap beras, Bulog gandeng 3.829 penggilingan
JAKARTA. Guna menyerap sebanyak 1,4 juta ton beras, Bulog meneken nota kesepahaman (MoU) dengan para pemilik penggilingan padi. Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan dengan komitmen tambahan stok beras 1,4 juta ton pada September 2015, maka Stok Bulog bulan depan mencapai 3 juta ton beras. Sebab saat ini, Bulog memiliki stok beras 1,62 juta ton. Sementara penyerapan Bulog sudah mencapai 1,82 juta ton. Jika rata-rata penyaluran Bulog 250.000 ton per bulan, maka sisa stok Bulog per September sekitar 2,75 juta ton. Dalam MoU ini, Bulog melakukan kerjasama dengan 3.829 pemilik usaha penggilingan. Dimana penggilingan besar sebanyak 85, penggilingan sedang 391, penggilingan kecil 2.453, penerima Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan padi 900. Dengan demikian ada total 3.829 perusahaan penggilingan padi yang mampu memproduksi 1,436 juta ton beras yang akan disalurkan ke Bulog pada September 2015 mendatang. Djarot mengatakan untuk memudahkan kerjasama tersebut, Bulog akan menyerap beras dari perusahaan penggilingan berdasarkan kualitas beras. Bulog juga akan membeli sesuai harga pasar.