Serap beras petani, Bulog bersaing dengan pedagang



JAKARTA. Badan Urusan Logistik (Bulog) harus bersaing dengan para pedagang besar dalam membeli atau menyerap gabah dan beras milik petani pada musim panen tiba. Padahal harga gabah dan beras saat ini masih di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) kendati sudah meningkat di atas 10% berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) yang baru.

Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog Lely Pelitasari S mengatakan Bulog tidak terlalu khawatir bila HPP saat ini masih di bawah harga pasar. Soalnya, selama ini Bulog juga memiliki strategi pembelian beras dan gabah dari petani. Salah satunya, Bulog melakukan pembayaran yang cepat setelah pembelian. "Jadi biasanya pada pagi hari Bulog membeli beras, maka pada sore hari kami bayar," ujar Lely, Kamis (19/3).

Lely menjelaskan, sepanjang gabah dan beras di pasar melimpah dan harganya jatuh, maka anggota Bulog di lapangan melakukan pembelian. Di sisi lain, Bulog juga melakukan pembinaan terhadap para petani, ada juga pola kemitraan dengan para penggiling, dan Bulog juga tidak mempersulit syarat administrasi kemitraan. Cukup dengan mendapatkan surat rekomendasi dari kepala dinas setempat, sudah bisa menjadi mitra Bulog.


Dengan strategi pembelian beras seperti itu, Bulog yakin bisa memenuhi target dapat menyerap gabah dan beras petani hingga2,75 ton pada tahun 2015. Bulog tidak lagi memandang rendahnya HPP yang ditentukan pemerintah menjadi halangan dalam menyerap beras petani di lapangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan