KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 12 triliun pada semester I-2020. Direktur Keuangan Telkom Heri Supriadi menjelaskan, sekitar 40% capex dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis mobile. Kemudian, sebanyak 30% lagi untuk pengembangan fixed broadband IndiHome dalam rangka meningkatkan kapasitas demi memperluas layanan dan menambah jumlah pelanggan. Lalu, 30% sisanya untuk investasi data center dan fasilitas pendukung lainnya. Menurut Heri, untuk mengembangkan bisnis platform digital, salah satu lini bisnis yang juga menjadi fokus TLKM adalah data center yang tumbuh cukup kuat. "Saat ini Telkom memiliki data center di 22 lokasi dan baru saja melakukan groundbreaking data center tier 3 & 4 yang tahap pertamanya diperkirakan dapat mulai beroperasi pada pertengahan 2021," kata Heri dalam paparan publik virtual, Kamis (27/8).
Baca Juga: Sudah normal lagi, Telkom masih cari penyebab gangguan internet Indihome 13 Agustus Selain itu, untuk mendukung aktivitas bisnis dan memastikan layanan terbaik bagi pelanggan, Telkom terus membangun infrastruktur telekomunikasi. Hingga akhir Juni 2020, fiber-based backbone telah menjangkau 165,850 kilometer dan jumlah base transceiver station (BTS) Telkomsel mencapai 228.066 unit. Heri mengungkapkan, meski di tengah pandemi Covid-19, Telkom tidak merevisi alokasi capex-nya. Rasio capex masih sebesar 25% dari total pendapatan. Pasalnya, Telkom menilai masa pandemi ini justru menjadi momentum akselerasi digitalisasi, terutama pada bisnis mobile maupun fixed broadband IndiHome. "Kami tidak melakukan perlambatan dalam investasi. Kami ingin menjadikan momen ini tidak hanya dalam perspektif singkat tapi mengantisipasi juga perubahan yang bersifat permanen. Kami berharap dapat memberikan tambahan layanan tidak hanya untuk saat ini tapi juga tahun-tahun berikutnya," ungkap dia.