Serap capex Rp 2,74 triliun, begini realisasi ekspansi Sarana Menara Nusantara (TOWR)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2,74 triliun pada tiga bulan pertama 2020. TOWR menggunakan capex tersebut untuk merealisasikan ekspansi bisnis, baik secara organik maupun non-organik.

Wakil Direktur Utama TOWR Adam Gifari mengatakan, sebesar Rp 2,1 triliun digunakan untuk ekspansi anorganik berupa akuisisi menara. Sementara itu, sebesar Rp 500 miliar dimanfaatkan untuk ekspansi organik, yakni melalui pembangunan menara baru dan jaringan serat optik (fiber optic).

Berdasarkan data yang Adam sajikan lewat video conference, Rabu (20/5), jumlah menara TOWR per Maret 2020 adalah sebanyak 20.914 unit. Artinya, kepemilikan menara TOWR bertambah 1.595 unit, dari posisi per akhir Desember 2019 yang sebanyak 19.319 unit.


Baca Juga: Sewa menara naik, pendapatan Sarana Menara (TOWR) melesat 22,8% di kuartal I-2020

Sebagian di antaranya berasal dari akuisisi menara  miliki PT XL Axiata Tbk. "Transaksi pembelian menara XL Axiata sudah closing pada kuartal-I 2020, yakni untuk 1.399 unit dari 1.723 menara. Rencananya, kami akan terima sisanya pada kuartal II-2020," ungkap Adam.

Penambahan kepemilikan menara ini dilakukan karena TOWR berencana untuk menambah jumlah penyewaan sebanyak 2.000-3.000 titik sewa di seluruh Indonesia sepanjang 2020 ini.

Adam menyampaikan, TOWR sudah merealisasikan 1.300 titik sewa baru pada kuartal I-2020. "Jadi, masih ada sisa 700-1.700 titik sewa yang harus dikejar dari bulan April sampai Desember 2020," kata dia.

Baca Juga: IHSG masih tertekan, pilih saham blue chips atau saham lapis kedua?

Oleh karena itu, TOWR akan tetap berupaya untuk membangun menara pada sisa akhir tahun ini. Terlebih lagi, TOWR mengalokasikan capex sebesar Rp 3 triliun-Rp 3,5 triliun hanya untuk ekspansi secara organik.

Bahkan, TOWR masih membuka kemungkinan untuk membeli menara dari perusahaan lain apabila ada pembukaan tender.  "Kami selalu berusaha jadi partisipan. Kalau ada lagi (yang mau menjual menara), kami akan berpartisipasi," ucap Adam

Ekspansi secara organik yang dijalankan TOWR bukan hanya dilakukan melalui pembangunan menara baru, tetapi juga dengan pembangunan fiber optic. Menurut Adam, per Maret 2020, TOWR memiliki jaringan fiber optic sepanjang 30.600 kilometer (km). "Kami punya keinginan untuk selesaikan 40.000 km sampai akhir Desember 2020. Jadi, perlu membangun 9.400 km lagi," kata dia.

Baca Juga: Anak usaha Sarana Menara (TOWR) tebar dividen tunai

Adam melihat, peluang pasar untuk fiber optic masih terbuka lebar, sebab kebutuhan internet masyarakat semakin tinggi. "Untuk teknologi 5G yang tengah dikembangkan, jaringan fiber optic untuk menghubungkan antarmenara masih sangat  diperlukan. Kebutuhan data speed dan ekspektasi juga masih tinggi. Menara yang kami punya saat ini juga masih support ke depannya," tutur Adam.

Apalagi, dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, komunikasi masyarakat tetap harus berjalan. Pemerintah juga menginginkan bahwa industri komunikasi harus terus berfungsi meski ada physical distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati