JAKARTA. Impor jagung kuartal I tahun ini mengalami penyusutan. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) volume impor jagung periode Januari-Maret 2014 tercatat sekitar 545.247 ton atau lebih rendah 26,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 741.364 ton. Desianto Budi Utomo, Sekjen Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT) mengatakan, penurunan impor jagung pada awal tahun ini dikarenakan perusahaan pakan lokal banyak melakukan penyerapan dari dalam negeri. "Kita habiskan panen jagung lokal. Disamping itu stok jagung dunia mengalami penurunan," kata Desianto, Rabu (21/5). Berdasarkan catatan GPMT, panen jagung periode pertama di dalam negeri terjadi pada bulan Februari-April. Dengan kondisi tersebut maka impor jagung pada kuartal II ini juga diperkirakan masih relatif lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Meski pada dua kuartal ini impor jagung diproyeksikan mengalami penurunan, namun Desianto bilang impor jagung akan melonjak lagi pada kuartal berikutnya. "Saat ini seluruh sentra jagung susah selesai panen, tinggal Sumbawa saja yang masih panen namun sudah sedikit," kata Desianto. GPMT sendiri memproyeksi sepanjang tahun 2014 ini impor jagung akan mencapai 3,5 juta ton atau meningkat 16,6% dibandingkan tahun lalu sebanyak 3 juta ton. Peningkatan proyeksi impor jagung tahun ini dipicu oleh rencana kenaikan produksi pakan ternak. Tahun ini, produksi pakan ternak diperkirakan naik sekitar 11,1% dari tahun lalu menjadi 15 juta ton. Sekedar informasi, masa panen jagung lokal terbagi menjadi dua kali, yakni antara Februari-April untuk periode pertama dan September-Oktober periode kedua. Mayoritas atau sekitar 70% produksi jagung lokal dihasilkan pada periode awal, sedangkan sisanya pada periode kedua.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Serap panen lokal, kuartal I impor jagung menyusut
JAKARTA. Impor jagung kuartal I tahun ini mengalami penyusutan. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) volume impor jagung periode Januari-Maret 2014 tercatat sekitar 545.247 ton atau lebih rendah 26,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 741.364 ton. Desianto Budi Utomo, Sekjen Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT) mengatakan, penurunan impor jagung pada awal tahun ini dikarenakan perusahaan pakan lokal banyak melakukan penyerapan dari dalam negeri. "Kita habiskan panen jagung lokal. Disamping itu stok jagung dunia mengalami penurunan," kata Desianto, Rabu (21/5). Berdasarkan catatan GPMT, panen jagung periode pertama di dalam negeri terjadi pada bulan Februari-April. Dengan kondisi tersebut maka impor jagung pada kuartal II ini juga diperkirakan masih relatif lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Meski pada dua kuartal ini impor jagung diproyeksikan mengalami penurunan, namun Desianto bilang impor jagung akan melonjak lagi pada kuartal berikutnya. "Saat ini seluruh sentra jagung susah selesai panen, tinggal Sumbawa saja yang masih panen namun sudah sedikit," kata Desianto. GPMT sendiri memproyeksi sepanjang tahun 2014 ini impor jagung akan mencapai 3,5 juta ton atau meningkat 16,6% dibandingkan tahun lalu sebanyak 3 juta ton. Peningkatan proyeksi impor jagung tahun ini dipicu oleh rencana kenaikan produksi pakan ternak. Tahun ini, produksi pakan ternak diperkirakan naik sekitar 11,1% dari tahun lalu menjadi 15 juta ton. Sekedar informasi, masa panen jagung lokal terbagi menjadi dua kali, yakni antara Februari-April untuk periode pertama dan September-Oktober periode kedua. Mayoritas atau sekitar 70% produksi jagung lokal dihasilkan pada periode awal, sedangkan sisanya pada periode kedua.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News