KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri converting ampelas punya pasar yang gemuk di dalam negeri. Untuk itu Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri unggulan ini. Selain memiliki ketersediaan bahan baku berupa sumber daya alam yang tersebar di wilayah Indonesia, industri bahan galian nonlogam tersebut juga diproyeksikan mampu menyerap banyak tenaga kerja. “Industri converting ampelas merupakan industri padat karya yang menciptakan peluang lapangan pekerjaan yang besar, dengan kebutuhan bahan baku yang dapat menyesuaikan standar kualitas dari pengguna akhir,” kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Muhammad Khayam dalam keterangan resminya, Kamis (27/2).
Serap tenaga kerja banyak, nilai industri ampelas capai Rp 784 miliar dalam setahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri converting ampelas punya pasar yang gemuk di dalam negeri. Untuk itu Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri unggulan ini. Selain memiliki ketersediaan bahan baku berupa sumber daya alam yang tersebar di wilayah Indonesia, industri bahan galian nonlogam tersebut juga diproyeksikan mampu menyerap banyak tenaga kerja. “Industri converting ampelas merupakan industri padat karya yang menciptakan peluang lapangan pekerjaan yang besar, dengan kebutuhan bahan baku yang dapat menyesuaikan standar kualitas dari pengguna akhir,” kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Muhammad Khayam dalam keterangan resminya, Kamis (27/2).