JAKARTA. Hingga Kuartal I 2015, PT Pakuwon Jadi Tbk (PWON) telah menyerap belanja modal atau capex sebesar Rp 614 miliar. Serapan tersebut sekitar 23,6% dari capex yang dianggarkan perseroan tahun ini sebesar Rp 2,6 triliun. Minarto Basuki, Direktur Keuangan PWON mengatakan serapan capex tersebut digunakan untuk kontruksi pengembangan Educity, Tujungan Plaza 5 dan 6, perluasan supermall dan akuisisi lahan. “Sekitar Rp 150 miliar digunakan untuk akuisisi lahan,” kata Minarto, Kamis (25/6). Dari capex yang dianggarakan sebesar Rp 2,6 triliun, sekitar Rp 2,2 triliun akan dialokasi untuk pengembangan proyek dan sisanya digunakan untuk akuisisi lahan. Adapun seluruh capex berasal dari khas internal. Minarto mengatakan, perseroan masih akan terus fokus mengembangkan proyek-proyek properti di Jakarta dan Surabaya. PWON akan melakukan strategi agar pendapatan berulang bisa mencapai 50% terhadap total pendapatan. Tahun lalu, porsi pendapatan berulang baru mencapai 46% yang diperoleh dari sewa mall dan rite, pendapatan hotel, serta perkantoran. Kontribusi proyek-proyek Surabaya masih mendominasi pendapatan PWON selama tahun 2014 yakni mencapai 61,2%. Namun ke depan, perseroan ingin meningkatkan porsi pendapatan dari proyek di wilayah Jakarta seiring dengan rencana pengembangan proyek di wilayah jalan Simatupang seluas 4,5 ha. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Serapan belanja modal Pakuwon capai 23%
JAKARTA. Hingga Kuartal I 2015, PT Pakuwon Jadi Tbk (PWON) telah menyerap belanja modal atau capex sebesar Rp 614 miliar. Serapan tersebut sekitar 23,6% dari capex yang dianggarkan perseroan tahun ini sebesar Rp 2,6 triliun. Minarto Basuki, Direktur Keuangan PWON mengatakan serapan capex tersebut digunakan untuk kontruksi pengembangan Educity, Tujungan Plaza 5 dan 6, perluasan supermall dan akuisisi lahan. “Sekitar Rp 150 miliar digunakan untuk akuisisi lahan,” kata Minarto, Kamis (25/6). Dari capex yang dianggarakan sebesar Rp 2,6 triliun, sekitar Rp 2,2 triliun akan dialokasi untuk pengembangan proyek dan sisanya digunakan untuk akuisisi lahan. Adapun seluruh capex berasal dari khas internal. Minarto mengatakan, perseroan masih akan terus fokus mengembangkan proyek-proyek properti di Jakarta dan Surabaya. PWON akan melakukan strategi agar pendapatan berulang bisa mencapai 50% terhadap total pendapatan. Tahun lalu, porsi pendapatan berulang baru mencapai 46% yang diperoleh dari sewa mall dan rite, pendapatan hotel, serta perkantoran. Kontribusi proyek-proyek Surabaya masih mendominasi pendapatan PWON selama tahun 2014 yakni mencapai 61,2%. Namun ke depan, perseroan ingin meningkatkan porsi pendapatan dari proyek di wilayah Jakarta seiring dengan rencana pengembangan proyek di wilayah jalan Simatupang seluas 4,5 ha. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News