Serapan beras Bulog mulai meningkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertengahan Maret, serapan beras Perum Bulog mulai meningkat. Sejak Senin (5/3) serapan beras Perum Bulog sudah lebih dari 4.000 ton per hari.

“Serapan beras Bulog trennya meningkat, tetapi angka ini belum puncak,” ujar Direktur Pengadaan Perum Bulog Andrianto Wahyu Adi kepasa Kontan.co.id, Kamis (8/3).

Jumlah serapan ini meningkat cukup drastis. Pasalnya, bila dibandingkan hingga akhir Januari lalu, serapan beras Bulog masih sekitar ratusan ton.


Menurut Andrianto, saat ini Bulog pun sudah menerapkan harga fleksibilitas yang diberikan oleh pemerintah. Februari lalu, pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas (Rakortas) menaikkan fleksibilitas harga penyerapan gabah/beras hingga 20% di atas harga pembelian pemerintah (HPP).

Sementara, dalam Inpres nomor 5 tahun 2015 menetapkan harga pembelian gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 3.700 per kg, dan GKP di tingkat penggilingan Rp 3.750 per kg. Sementara, gabah kering giling (GKG) tingkat penggilingan Rp 4.600 per kg, GKG di gudang Bulog Rp 4.650 per kg, dan HPP beras di gudang Bulog Rp 7.300 per kg.

Meski begitu, Andrianto merasa dengan peningkatan Fleksibilitas ini masih ada kemungkinan Bulog kesulitan menyerap gabah/beras. “Bila pasokan konstan, dengan adanya fleksibilitas ada potensi naikny harga penawaran dari pemasok,” jelas Andrianto.

Andrianto mengatakan, saat ini serapan beras masih menggunakan pola komersial terlebih dahulu. Nantinya, akan berubah menjadi pola penugasan setelah masa pembelian fleksibilitas selesai di akhir April.

“Kami laporkan hasil pembelian fleksibilitas tersebut, diperiksa dulu oleh Auditor Pemerintah, kemudian baru kami mendapat penggantian selisih harga dari Pemerintah,” terang Andrianto.

Sementara itu, hingga saat ini stok beras Bulog sekitar 700.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia