JAKARTA. Hingga enam bulan pertama 2015, PT Astra International Tbk (ASII) telah menggelontorkan sekitar Rp 5,03 triliun untuk belanja modal (capex). Tahun ini, ASII menyiapkan dana sebesar Rp 13 triliun untuk capex konsolidasi perseroan. Dengan demikian, serapan capex ASII sepanjang semester I-2105 masih di bawah 40% atau sekitar 38,69%. Mengutip laporan keuangan perseroan per akhir Juni 2015, perseroan telah menggunakan dana investasi sebesar Rp 4,52 triliun untuk sektor otomotif. Kemudian, di sektor jasa keuangan, dana investasi yang terserap senilai Rp 23 miliar. Pada bisnis alat berat dan pertambangan, ASII mengeluarkan sekitar Rp 418 miliar dan sebesar Rp 66 miliar pada bisnis infrastruktur, logistik dan lainnya. Sedangkan, untuk bisnis agribisnis dan teknologi informasi (TI), belum ada dana investasi yang digelontorkan. Tira Adianti, Investor Relations ASII mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan pengembangan bisnis di paruh ke dua 2015. Namun, pihaknya akan selektif dalam melakukan ekspansi. ASII berkomitmen akan menyeimbangkan cuan dari bisnis otomotif dan non otomotif. Saat ini, sekitar 64% laba bersih ASII secara konsolidasi masih berasal dari sektor otomotif dan jasa keuangan yang terkait otomotif. Sisanya, sebesar 36%, disumbang dari bisnis pertambangan dan alat berat, infrastruktur, logistik, perkebunan, teknologi informasi (TI) dan lainnya. Maka itu, perseroan ingin mendorong pertumbuhan non otomotif lebih cepat. Sementara di segmen otomotif, perseroan akan berupaya meningkatkan penetrasi pasar untuk kendaraan roda empat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Serapan capex ASII masih di bawah 40%
JAKARTA. Hingga enam bulan pertama 2015, PT Astra International Tbk (ASII) telah menggelontorkan sekitar Rp 5,03 triliun untuk belanja modal (capex). Tahun ini, ASII menyiapkan dana sebesar Rp 13 triliun untuk capex konsolidasi perseroan. Dengan demikian, serapan capex ASII sepanjang semester I-2105 masih di bawah 40% atau sekitar 38,69%. Mengutip laporan keuangan perseroan per akhir Juni 2015, perseroan telah menggunakan dana investasi sebesar Rp 4,52 triliun untuk sektor otomotif. Kemudian, di sektor jasa keuangan, dana investasi yang terserap senilai Rp 23 miliar. Pada bisnis alat berat dan pertambangan, ASII mengeluarkan sekitar Rp 418 miliar dan sebesar Rp 66 miliar pada bisnis infrastruktur, logistik dan lainnya. Sedangkan, untuk bisnis agribisnis dan teknologi informasi (TI), belum ada dana investasi yang digelontorkan. Tira Adianti, Investor Relations ASII mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan pengembangan bisnis di paruh ke dua 2015. Namun, pihaknya akan selektif dalam melakukan ekspansi. ASII berkomitmen akan menyeimbangkan cuan dari bisnis otomotif dan non otomotif. Saat ini, sekitar 64% laba bersih ASII secara konsolidasi masih berasal dari sektor otomotif dan jasa keuangan yang terkait otomotif. Sisanya, sebesar 36%, disumbang dari bisnis pertambangan dan alat berat, infrastruktur, logistik, perkebunan, teknologi informasi (TI) dan lainnya. Maka itu, perseroan ingin mendorong pertumbuhan non otomotif lebih cepat. Sementara di segmen otomotif, perseroan akan berupaya meningkatkan penetrasi pasar untuk kendaraan roda empat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
